23 September 2008

Yang dimaksud Pupuk

Pupuk adalah zat yang ditambahkan pada tumbuhan agar berkembang dengan baik. Pupuk dapat dibuat dari bahan organik ataupun non-organik. Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun. Salah satu jenis pupuk organik adalah kompos.

Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003). Sedangkan pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, mengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan. Sampah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian organik dan anorganik. Rata-rata persentase bahan organik sampah mencapai ±80%, sehingga pengomposan merupakan alternatif penanganan yang sesuai.
(Untuk lebih Jelas baca juga http://id.wikipedia.org/wiki/Kompos

Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pupuk Kimia

Banyak orang yang sering salah presepsi dalam menggunakan pupuk kimia, pupuk hayati dan pupuk organik. Pupuk organik dan pupuk hayati seringkali disamakan dengan pupuk kimia. Padahal pupuk-pupuk ini sebenarnya berbeda sama sekali.
Pupuk Kimia

Seperti namanya pupuk kimia adalah pupuk yang dibuat secara kimia atau juga sering disebut dengan pupuk buatan. Pupuk kimia bisa dibedakan menjadi pupuk kimia tunggal dan pupuk kimia majemuk. Pupuk kimia tunggal hanya memiliki satu macam hara, sedangkan pupuk kimia majemuk memiliki kandungan hara lengkap. Pupuk kimia yang sering digunakan antara lain Urea dan ZA untuk hara N; pupuk TSP, DSP, dan SP-26 untuk hara P, Kcl atau MOP untuk hara K. Sedangkan pupuk majemuk biasanya dibuat dengan mencampurkan pupuk-pupuk tunggal. Komposisi haranya bermacam-macam, tergantung produsen dan komoditasnya.

Pupuk Organik

Kompos
Kompos, pupuk organik yang murah dan mudah dibuat.

Pupuk organik seperti namanya pupuk yang dibuat dari bahan-bahan organik atau alami. Bahan-bahan yang termasuk pupuk organik antara lain adalah pupuk kandang, kompos, kascing, gambut, rumput laut dan guano. Berdasarkan bentuknya pupuk organik dapat dikelompokkan menjadi pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Beberapa orang juga mengkelompokkan pupuk-pupuk yang ditambang seperti dolomit, fosfat alam, kiserit, dan juga abu (yang kaya K) ke dalam golongan pupuk organik. Beberapa pupuk organik yang diolah dipabrik misalnya adalah tepung darah, tepung tulang, dan tepung ikan. Pupuk organik cair antara lain adalah compost tea, ekstrak tumbuh-tumbuhan, cairan fermentasi limbah cair peternakan, fermentasi tumbuhan-tumbuhan, dan lain-lain.

Pupuk organik memiliki kandungan hara yang lengkap. Bahkan di dalam pupuk organik juga terdapat senyawa-senyawa organik lain yang bermanfaat bagi tanaman, seperti asam humik, asam fulvat, dan senyawa-senyawa organik lain. Namun, kandungan hara tersebut rendah. Berdasarkan pengalaman saya, tidak ada pupuk organik yang memiliki kandungan hara tinggi atau menyamai pupuk kimia.

Orang sering kali menghitung kebutuhan pupuk organik berdasarkan kandungan haranya saja. Kandungan hara pupuk organik disetarakan dengan kandungan hara dari pupuk kimia yang biasa digunakan. Akibatnya kebutuhan pupuk organik jadi berlipat-lipat dibandingkan dengan dosis pupuk kimia. Sebagai contoh kompos dengan kandungan sebagai berikut: 2.79 % N, 0.52 % P2O5, 2.29 % K2O. Maka dalam 1000 kg (1 ton) kompos akan setara dengan 62 kg Urea, 14.44 kg SP 36, dan 38.17 kg MOP. Cara menghitungnya sebagai berikut:

Hara N =
(%N Kompos x 1000 kg)/%N Urea = (2.79% x 1000 kg)/45% = 62 kg

Hara P=
(%P2O5 kompos x 1000 kg)/%P2O5 SP-36 = (0.52% x 1000 kg)/36% = 14.44 kg

Hara K=
(%K2O kompos x 1000 kg)/%K2O MPO = (2.29% x 1000 kg)/60% = 38.17 kg

Misalkan padi biasanya diberi pupuk kimia dengan dosis 200 kg Urea,100 kg SP-36, dan 150kg MOP/KCl. Agar haranya sama maka kompos yang diperlukan kurang lebih sebanyak 7 ton. Dosis yang besar ini akan berimplikasi langsung terhadap biaya pemupukan. Jika dihitung biaya pemupukan dengan pupuk organik/kompos jauh lebih besar daripada biaya pemupukan dengan pupuk kimia. Belum lagi biaya untuk aplikasi kompos tersebut. Perbandingan biayanya sebagai berikut:

Kenyataan di lapangan membuktikan bahwa pupuk organik/kompos tidak bisa dihitung berdasarkan unsur haranya saja. Kalau Anda tidak percaya Anda bisa melakukan percobaan sederhana untuk membandingkan kedua pupuk ini. Ambil tanah, sebaiknya gunakan tanah-tanah marjinal. Masukkan ke dalam dua polybag yang ukuran dan isinya sama. Satu polybag diberi kompos dengan dosis 0.5 รข€“ 1 kg. Polybag yang lain diberi pupuk kima beberapa sendok. Ya… kira-kira kandungan haranya sebanding. Trus tanam sembarang tanaman, bisa biji cabe, tomat, cay sim, mentimum, atau tanaman-tanaman lainnya. Letakkan di tempat yang sama. Beri perlakuan penyiraman, penyiangan, dan perlakuan lainnya yang sama. Tunggu beberapa lama hingga tanaman tumbuh besar dan menghasilkan. Coba bandingkan, tanaman mana yang lebih bagus hasilnya?
Uji pupuk
Cara sederhana menguji pupuk kimia, pupuk organik, dan pupuk hayati. (A) kontrol, tanpa pemupukan sama sekali. Tanaman terlihat sangat merana. (B) Diberi pupuk kimia, tanaman tetap merana meskipun tumbuh lebih baik. (C) Diberi kompos/pupuk organik. Hasilnya jauh lebih baik. (D) Diberi pupuk organik/kompos dan biofertilizer. Tumbuhnya paling baik.

Saya hampir yakin 90% kalau tanaman yang diberi kompos akan tumbuh lebih baik daripada tanaman yang diberi pupuk kimia, meskipun kandungan haranya sebanding. Pertanyaannya adalah MENGAPA BISA DEMIKIAN????

Orang sering lupa bahwa selain kandungan hara, pupuk organik juga mengandung senyawa-senyawa organik lain. Meskipun kandungan haranya rendah tetapi kandungan senyawa-senyawa organik di dalam kompos ini memiliki peranan yang lebih penting dari pada peranan hara saja. Misalnya, asam humik dan asam fulvat. Kedua asam ini memiliki peranan seperti hormon yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Kompos diketahui dapat meningkatkan nilai KTK (kapasitas tukar kation) tanah. Artinya tanaman akan lebih mudah menyerap unsur hara. Tanah yang diberi kompos juga menjadi lebih gembur dan aerasi tanah menjadi lebih baik. Tanah yang diberi kompos lebih banyak menyimpan air dan tidak mudah kering. Jika diamati lebih jauh, aktivitas mikroba pada tanah yang diberi kompos akan lebih tinggi daripada tanah yang tidak diberi kompos. Mikroba-mikroba ini memiliki peranan dalam penyerapan unsur hara oleh tanaman. Singkat cerita, kompos dapat memperbaiki sifat kimia, sifat fisik, dan sifat biologi tanah.

Lalu bagaimana menghitung kebutuhan pupuk organik/kompos?

Sampai saat ini saya belum menemukan rumus, baik dari pengalaman saya sendiri atau dari literatur orang lain, untuk menghitung kebutuhan pupuk organik/kompos ini. Kandungan pupuk organik sangat beragam. Karakteristiknya pun bermacam-macam. Sama-sama pupuk kandang, pupuk kandang di P Jawa bisa saja sangat berbeda dengan pupuk kandang di P Sulawesi. Belum lagi hubungannya dengan jenis tanah, iklim, kondisi lingkungan, cara budidaya dan komoditas tanaman yang berbeda-beda. Umumnya dosis pupuk organik/kompos ditentukan secara empirik. Ini adalah hasil penelitian dan ujicoba. Mungkin juga pengalaman lapang petani selama bertahun-tahun.

Pupuk Organik
Contoh pupuk organik berbentuk granul yang ada dipasaran.

Dalam kondisi tertentu, pupuk organik/kompos dapat diberikan tanpa menambahkan pupuk kimia sama sekali. Cara ini dipraktekkan dalam budidaya pertanian organik. Yang lebih sering dilakukan adalah mengkombinasikan antara pupuk organik dengan pupuk kimia. Sebagian kebutuhan hara tanaman disubstitusi antara pupuk kimia dan pupuk organik. Caranya dengan menghitung berapa kombinasi yang paling ekonomis, baik dilihat dari sisi biaya maupun hasilnya. Patokan yang sering dipakai adalah 50% dosis pupuk kimia diganti dengan sejumlah pupuk organik. Dosisnya bisa 1 - 2 kg atau bahkan hingga 30 kg/pokok.

Untuk mendapatkan dosis yang paling tepat dilakukan dengan ujicoba di rumah kaca dan di lapang dalam skala yang cukup luas.
Pupuk Hayati


Contoh biofertilizer import dalam bentuk cair.
Link terkait: Penjelasan tambahan tentang mikroba untuk memperkaya kompos

Nama keren pupuk hayati adalah biofertilizer. Ada yang juga menyebutnya pupuk bio. Apapun namanya pupuk hayati bisa diartikan sebagai pupuk yang hidup. Sebenarnya nama pupuk kurang cocok, karena pupuk hayati tidak mengandung hara. Pupuk hayati tidak mengandung N, P, dan K. Kandungan pupuk hayati adalah mikrooganisme yang memiliki peranan positif bagi tanaman. Kelompok mikroba yang sering digunakan adalah mikroba-mikroba yang menambat N dari udara, mikroba yang malarutkan hara (terutama P dan K), mikroba-mikroba yang merangsang pertumbuhan tanaman.

Kelompok mikroba penambat N sudah dikenal dan digunakan sejak lama. Mikroba penambat N ada yang bersimbiosis dengan tanaman dan ada juga yang bebas (tidak bersimbiosis). Contoh mikroba yang bersimbiosis dengan tanaman antara lain adalah Rhizobium sp Sedangkan contoh mikroba penambat N yang tidak bersimbiosis adalah Azosprillium sp dan Azotobacter sp.

Mikroba pelarut P dilaporkan oleh orang Rusia bernama Pikovskaya pada tahun 1948 yaitu Bacillus megatherium var. phosphaticum, dan mulai digunakan sebagai inokulum pertanian sejak tahun 1950-an Beberapa mikroba yang diketahui dapat melarutkan P dari sumber-sumber yang sukar larut ditemukan baik dari kelompok kapang/fungi seperti Penicillium sp dan Aspergillus sp, atau dari kelompok bakteri seperti Bacillus sp dan Pseudomonas sp.


Bakteri Pelarut Fosfat


Jamur/cendawan Pelarut Fosfat

Mikroba lain yang juga sering digunakan adalah Mikoriza, yang terdiri dari dua kelompok utama yaitu: endomikoriza dan ektomikoriza. Mikoriza bersimbiosis dengan tanaman. Secara mudahnya endomikoriza berarti mikoriza yang ada di dalam dan ektomikoriza adalah mikoriza yang ada di luar. Endomikoriza atau VAM umumnya adalah fungi tingkat rendah sedangkan ektomikoriza adalah jamur tingkat tinggi. Mikroriza memiliki peranan yang cukup komplek. Dia tidak hanya berperan membantu penyerapan hara P, tetapi juga melindungi tanaman dari serangan penyakit dan memberikan nutrisi lain bagi tanaman.

Mikoriza

Mikroba yang juga sering digunakan sebagai biofertilizer adalah mikroba perangsang pertumbuhan tanaman. Mikroba dari kelompok bakteri sering disebut dengan Plant Growt Promoting Rhizobacteria (PGPR), namun sekarang juga diketahui bahwa ada juga fungi yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Bakteri yang diketahui dapat merangsang pertumbuhan tanaman antara lain adalah Pseudomonas sp, Azosprillium sp, Sedangkan fungi yang sudah diketahui adalah Trichoderma sp.

Pseudomonas sp, salah satu bakteri PGPR yang menghasilkan hormon.

Mikroba-mikroba bahan aktif pupuk hayati dikemas dalam bahan pembawa, bisa dalam bentuk cair atau padat. Pupuk hayati juga ada yang hanya terdiri dari satu atau beberapa mikroba saja, tetapi ada juga yang mengklaim terdiri dari bermacam-macam mikroba. Pupuk hayati ini yang kemudian diaplikasikan ke tanaman.

Saat ini dipasaran banyak beredar pupuk hayati. Sebagian mengklaim memiliki kandungan mikroba yang banyak dan lengkap dengan kemampuan luar biasa. Secara pribadi saya tidak percaya dengan biofertilizer yang memiliki banyak mikroba dan efektif di semua tempat, semua komoditas, dan semua kondisi.

Salah satu kelembahan mikroba adalah sangat tergantung dengan banyak hal. Mikroba sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya, baik lingkungan biotik maupun abiotik. Jadi biofertilizer yang cocok di daerah sub tropis belum tentu efektif di daerah tropis. Demikian juga biofertilizer yang efektif di Indonesia bagian barat, belum tentu efektif juga di wilayah Indonesia bagian timur. Mikroba yang bersimbiosis dengan tanaman lebih spesifik lagi. Misalnya Rhizobium sp yang bersimbiosis dengan kedelai varietas tertentu belum tentu cocok untuk tanaman kacang-kacangan yang lain. Umumnya mikroba yang bersimbiosis berspektrum sempit.
Trend Saat Ini

Pupuk hayati, pupuk organik, dan pupuk kimia adalah jenis pupuk yang tegas perbedaanya. Namun saat ini ada kecenderungan untuk mengkombinasikan jenis-jenis pupuk tersebut. Misalnya ada produk pupuk yang menyebut dirinya pupuk NPK organik. Pupuk ini merupakan pupuk kimia yang dikombinasikan dengan pupuk organik. Ada juga yang menyebut sebagai pupuk bioorganik. Maksudnya adalah kombinasi antara pupuk organik dengan pupuk bio (hayati). Namun masih sedikit atau bahkan tidak ada yang mengkombinasikan pupuk NPK dengan pupuk hayati. Karena umumnya mikroba tidak tahan jika disatukan dengan pupuk kimia dalam konsentrasi tinggi.

Begitu banyak sekali produk-produk pupuk dipasaran. Terserah Anda akan memilih yang mana. Saya sarankan Anda memilik pupuk hayati atau pupuk organik jika memungkinkan. Karena kedua pupuk ini sejauh ini lebih ramah lingkungan.

Saya membolehkan setiap orang untuk memanfaatkan tulisan ini, memodifikasinya, menyebarluaskannya, dan memperbaikinya. Tetapi dengan beberapa syarat: (1) bukan untuk tujuan komersial.
Saya berharap, semoga tulisan ini banyak memberikan manfaat untuk yang lain.

22 September 2008

CARA PEMBUATAN TRICO KOMPOS

Oleh : Nefothea


Bahan untuk 1 kubik.
1. Bibit trico padat/cair : 300 gr/ 1ltr.
2. Serbuk gergaji : 10 karung. (Bisa diganti dengan gulma yang sudah layu/mati ex. Rumput,ilalang atau daun daun yang sudah kering dengan jumlah yang sama)
3. Pupuk kandang : 2 karung.
4. Gula 0,5 kg.
5. Kapur 1 kg. (agar pH netral)
6. Air secukupnya.

Cara kerja
1. Serbuk di hampar ± 20 cm ketebalan sebanyak 2 karung.
2. Pupuk kandang di tebarkan sebanyak ½ karung kemudian kapur 25 grm dan gula ± 125 grm di taburkan merata diatas hamparan secara merata.
3. Bisa juga (Bahan No. 1dan 2 diaduk/ campur sampai rata) gula dicairkan kemudian di semprotkan/ gembor
4. Trico di bagi 4.Sebagian di taburkan langsung di atas hamparan lalu air nya di siramkan diatas tumpukan tadi,dan tingkat kelembaban bahan ± 40 % untuk pertumbuhan jamur.Lakukan kembali sampai 4 tingkat dan yg terakhir hanya serbuk saja sebagai penutup atau lapisan ke 5.
5. bahan di tutup rapat dan di fermentasi selama 21 hari
6. hari ke 12 di aduk merata dan di tutup kembali. (Di bolak –balik)
7. Bahan yg di buat supaya di alasi plastik dan di tutup juga di naungkan/jangan sampai kena sinar matahari
Cara aplikasi
1. saat aplikasi sebaiknyak sore hari dan di benamkan ke dalam tanah ± 10 cm
2. dosis jenis solaenose = 20-30 grm/ pohon
jenis Tanaman tahunan = 100-200 grm/ pohon

21 September 2008

Serba Serbi Daun Sirih

By: Nefothea

Kalau beberapa waktu yang lalu saya menulis tentang pupuk, kompos buatan sendiri. Saat ini saya menulis tentang tanamannya, ya siapa tau pembaca setelah membuat pupuk, kompos bingung mau digunakan untuk apa ?

Sirih pada umumnya, selain dikenal memiliki khasiat obat, tanaman sirih pun pantas dijadikan penghias pekarangan rumah. Sirih apa saja yang bisa Anda tanam?
Siapa yang tak kenal sirih. Tanaman merambat ini kerap dijadikan obat, sekaligus untuk hiasan di halaman. Jenis sirih sangat banyak, antara lain sirih gading, sirih hijau, sirih hitam, sirih kuning, dan sirih merah.
Ada juga sirih jawa (daun lebih lembut, rasa kurang tajam, warna hijau rumput), sirih belanda (daun besar, hijau tua, rasa dan bau tajam dan pedas), sirih cengkih (daun lebih kecil, berwarna kuning, rasa seperti cengkih), sirih kuning (daun agak besar dan berwarna kuning).
Dan sirih yang kerap digunakan sebagai obat adalah sirih hitam (rasa lebih tajam, sering digunakan sebagai obat), dan sirih merah (warna daun merah, berlendir jika daun disobek, aroma lebih wangi, untuk mengobati bebagai penyakit).
Meski sangat beragam, ciri-ciri fisik dari kesemua jenis sirih ini hampir sama yaitu tumbuh merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai, dan tumbuh berselang seling dari batangnya.
Begitu banyak manfaat sirih ini, sehingga tak salah bila menanam sirih di pekarangan rumah. Apalagi, menanam sirih tak selalu memerlukan lahan yang luas. DI tanam di dalam pot pun bisa tumbuh baik dan mampu menambah cantik suasana halaman rumah.
Misalnya, dirambatkan di dinding samping rumah, di batang pohon besar, di tepi gentong besar, di pergola, atau di pot gantung. Suasana rumah akan tampak makin asri dan sejuk dengan lindungan sirih yang merambat indah.
Tergantung Jenis
Sirih pun sangat mudah ditanam. Dengan cara distek dan disirami air yang cukup, sirih dapat tumbuh baik di tempat terbuka yang sarat sinar matahari maupun tempat yang cukup terlindung.
Lalu, bagaimana caranya membudidayakan sirih? Ini sangat tergantung pada jenis sirihnya. "Sirih hitam termasuk yang sangat sulit diperbanyak. Dari 5 buah bibit yang akan dikembangbiakkan, umumnya hanya satu buah yang tumbuh,"
Sementara sirih hijau, lanjutnya, jauh lebih mudah dalam pembudidayaan dan perawatan. Cara mudah memperbanyaknya, cukup patahkan salah satu ruasnya, lalu masukkan ke dalam botol bekas minuman dan rendam dalam air. "Akarnya akan keluar dan memanjang dalam beberapa hari. Pindahkan ke pot atau tanah, sirih baru akan tumbuh lagi."
Sementara memperbanyak sirih merah bisa dilakukan dengan cara cangkok runduk. Caranya, satu pot sirih dirundukkan atau ditidurkan ke pot sirih lain. Lama kelamaan sirih ini akan menjalar dan tumbuh dengan sendirinya.
Sedangkan sirih karok, cara memperbanyaknya jauh lebih mudah lagi. Cukup patahkan ruasnya, lalu ditancapkan ke media tanam. Agar tumbuh lebih cepat, beri saja perangsang akar secukupnya.
Kendati demikian, pada sirih merah harus memperhatikan beberap hal. "Jangan setiap hari menyiram sirih merah, karena sirih jenis ini tidak begitu suka air. Sebaiknya juga diletakkan di tempat teduh dan cukup terkena sinar matahari sebanyak 30-50 persen saja." Lain halnya dengan sirih kuning, sirih gading, dan sirih hijau yang lebih mudah menanamnya dan tahan diletakkan di mana saja.
Khasiat Sirih Merah
1. Harga sirih merah pamornya semakin naik, bahkan daunnya dihargai per lembar. Harga per lembar daun berkisar Rp 3 - 10 ribu. Menjadi mahal karena khasiatnya hebat.
2. Sirih merah bisa menyembuhkan penyakit diabetes, kanker, hipertensi, batu ginjal, hepatitis, dan ambeien.
3. Keistimewaan lain dari sirih merah, jika guratan daunnya berbentuk hati dipercaya bisa mendatangkan kebahagiaan bagi pemiliknya.
4. Untuk mengobati mimisan, ambil selembar daun sirih, diremukkan atau dilumatkan. Lalu, gulung untuk menyumbat hidung yang mengeluarkan darah.

Sumber : Noverita K. Waldan

Foto: Fadoli Barbhatully/NOVA (untuk sementara belum dipublikasikan)

Hidup adalah Anugrah

Alkisah, Ada seorang gadis buta yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya. Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi kekasihnya hanya jika dia bisa melihat dunia.

Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasihnya. Kekasihnya bertanya,“Sekarang kamu bisa melihat dunia. Apakah kamu mau menikah denganku?”. Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya ternyata buta. Dia menolak untuk menikah dengannya.

Kekasihnya pergi dengan air mata mengalir, dan kemudian menulis sepucuk surat singkat kepada gadis itu, “Sayangku, tolong jaga baik-baik mata saya.”

* * * * *

Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.

Hidup adalah anugerah

Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata-kata kasar - Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara.

Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu - Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum engkau mengeluh tentang suami atau isterimu - Ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan meminta pasangan hidup.

Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu - Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi ke surga.

Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu - Ingatlah akan seseorang yang begitu mengaharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.

Sebelum engkau bertengkar karena rumahmu yang kotor, dan tidak ada yang membersihkan atau menyapu lantai - Ingatlah akan orang gelandangan yang tinggal di jalanan.

Sebelum merengek karena harus menyopir terlalu jauh - Ingatlah akan sesorang yang harus berjalan kaki untuk menempuh jarak yang sama.

Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu - Ingatlah akan para penganguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu.

Sebelum engkau menuding atau menyalahkan orang lain - Ingatlah bahwa tidak ada seorang pun yang tidak berdosa dan kita harus menghadap pengadilan Tuhan.

Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu - Pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.

Hidup adalah anugerah, jalanilah, nikmatilah, rayakan dan isilah itu. NIKMATILAH SETIAP SAAT DALAM HIDUPMU, KARENA MUNGKIN ITU TIDAK AKAN TERULANG LAGI!

Disalin kembali oleh : Nefothea
Sumber :Rizkysutji s Weblog

18 September 2008

Sebuah Renungan Di hari Jum'at (bulan Ramadhan)

Entahlah cerita ini benar atau tidak, saya barusaja mendapatkannya di sebuah milis, semoga bisa diambil makna positifnya



Bocah itu menjadi pembicaraan dikampung Ketapang.

Sudah tiga hari ini ia mondar-mandir keliling kampung.

Ia menggoda anak-anak sebayanya, menggoda anak-anak
remaja diatasnya, dan bahkan orang-orang tua. Hal ini
bagi orang kampung sungguh menyebalkan.
Yah, bagaimana tidak menyebalkan, anak itu menggoda
dengan berjalan kesana kemari sambil tangan kanannya
memegang roti isi daging yang tampak coklat menyala.
Sementara tangan kirinya memegang es kelapa, lengkap
dengan tetesan air dan butiran-butiran es yang melekat
diplastik es tersebut.
Pemandangan tersebut menjadi hal biasa bila
orang-orang kampung melihatnya bukan pada bulan puasa!
Tapi ini justru terjadi ditengah hari pada bulan
puasa! Bulan ketika banyak orang sedang menahan lapar
dan haus. Es kelapa dan roti isi daging tentu saja
menggoda orang yang melihatnya.

Pemandangan itu semakin bertambah tidak biasa,
karena kebetulan selama tiga hari semenjak bocah itu
ada, matahari dikampung itu lebih terik dari biasanya.

Luqman mendapat laporan dari orang-orang kampung
mengenai bocah itu. Mereka tidak berani melarang bocah
kecil itu menyodor-nyodorkan dan memperagakan
bagaimana dengan nikmatnya ia mencicipi es kelapa dan
roti isi daging tersebut.
Pernah ada yang melarangnya, tapi orang itu kemudian
dibuat mundur ketakutan sekaligus keheranan.
Setiap dilarang, bocah itu akan mendengus dan matanya
akan memberikan kilatan yang menyeramkan. Membuat
mundur semua orang yang akan melarangnya.

************ ********* **

Luqman memutuskan akan menunggu kehadiran bocah
itu. Kata orang kampung, belakangan ini, setiap bakda
zuhur, anak itu akan muncul secara misterius.
Bocah itu akan muncul dengan pakaian lusuh yang sama
dengan hari-hari kemarin dan akan muncul pula dengan
es kelapa dan roti isi daging yang sama juga!

Tidak lama Luqman menunggu, bocah itu datang
lagi. Benar, ia menari-nari dengan menyeruput es
kelapa itu. Tingkah bocah itu jelas membuat orang lain
menelan ludah, tanda ingin meminum es itu juga.
Luqman pun lalu menegurnya. Cuma,ya itu tadi,bukannya
takut, bocah itu malah mendelik hebat dan melotot,
seakan-akan matanya akan keluar Luqman.

"Bismillah.. ." ucap Luqman dengan kembali
mencengkeram lengan bocah itu. Ia kuatkan mentalnya.
Ia berpikir,kalau memang bocah itu bocah jadi-jadian,
ia akan korek keterangan apa maksud semua ini.
Kalau memang bocah itu "bocah beneran" pun, ia juga
akan cari keterangan, siapa dan dari mana sesungguhnya
bocah itu.

Mendengar ucapan bismillah itu, bocah tadi
mendadak menuruti tarikan tangan Luqman. Luqman pun
menyentak tanggannya, menyeret dengan halus bocah itu,
dan membawanya ke rumah. Gerakan Luqman diikuti dengan
tatapan penuh tanda tanya dari orang-orang yang
melihatnya.

"Ada apa Tuan melarang saya meminum es kelapa dan
menyantap roti isi daging ini? Bukankah ini kepunyaan
saya?" tanya bocah itu sesampainya di rumah Luqman,
seakan-akan tahu bahwa Luqman akan bertanya tentang
kelakuannya. Matanya masih lekat menatap tajam pada
Luqman.
"Maaf ya, itu karena kamu melakukannya dibulan
puasa," jawab Luqman dengan halus,"apalagi kamu tahu,
bukankah seharusnya kamu juga berpuasa? Kamu bukannya
ikut menahan lapar dan haus, tapi malah menggoda orang
dengan tingkahmu itu.."

Sebenarnya Luqman masih akan mengeluarkan
uneg-unegnya, mengomeli anak itu. Tapi mendadak bocah
itu berdiri sebelum Luqman selesai. Ia menatap Luqman
lebih tajam lagi.
"Itu kan yang kalian lakukan juga kepada kami
semua! Bukankah kalian yang lebih sering melakukan hal
ini ketimbang saya..?! Kalian selalu mempertontonkan
kemewahan ketika kami hidup dibawah garis kemiskinan
pada sebelas bulan diluar bulan puasa?

Bukankah kalian yang lebih sering melupakan kami
yang kelaparan, dengan menimbun harta
sebanyak-banyaknya dan melupakan kami?

Bukankah kalian juga yang selalu tertawa dan
melupakan kami yang sedang menangis?

Bukankah kalian yang selalu berobat mahal bila
sedikit saja sakit menyerang, sementara kalian
mendiamkan kami yang mengeluh kesakitan hingga
kematian menjemput ajal..?!

Bukankah juga di bulan puasa ini hanya pergeseran
waktu saja bagi kalian untuk menahan lapar dan haus?
Ketika bedug maghrib bertalu, ketika azan maghrib
terdengar, kalian kembali pada kerakusan kalian..!?"

Bocah itu terus saja berbicara tanpa memberi
kesempatan pada Luqman untuk menyela.
Tiba-tiba suara bocah itu berubah. Kalau tadinya ia
berkata begitu tegas dan terdengar "sangat" menusuk,
kini ia bersuara lirih, mengiba.
"Ketahuilah Tuan.., kami ini berpuasa tanpa
ujung, kami senantiasa berpuasa meski bukan waktunya
bulan puasa, lantaran memang tak ada makanan yang bisa
kami makan. Sementara Tuan hanya berpuasa sepanjang
siang saja.

Dan ketahuilah juga, juatru Tuan dan orang-orang
di sekeliling Tuan lah yang menyakiti perasaan kami
dengan berpakaian yang luar biasa mewahnya, lalu
kalian sebut itu menyambut Ramadhan dan 'Idul Fithri?

Bukankah kalian juga yang selalu berlebihan dalam
mempersiapkan makanan yang luar biasa bervariasi
banyaknya, segala rupa ada, lantas kalian menyebutnya
denga istilah menyambut Ramadhan dan 'Idul Fithri?

Tuan.., sebelas bulan kalian semua tertawa di
saat kami menangis, bahkan pada bulan Ramadhan pun
hanya ada kepedulian yang seadanya pula.

Tuan.., kalianlah yang melupakan kami, kalianlah
yang menggoda kami, dua belas bulan tanpa terkecuali
termasuk di bulan ramadhan ini. Apa yang telah saya
lakukan adalah yang kalian lakukan juga terhadap
orang-orang kecil seperti kami...!

Tuan.., sadarkah Tuan akan ketidak abadian harta?
Lalu kenapakah kalian masih saja mendekap harta secara
berlebih?

Tuan.., sadarkah apa yang terjadi bila Tuan dan
orang-orang sekeliling Tuan tertawa sepanjang masa dan
melupakan kami yang semestinya diingat?
Bahkan, berlebihannya Tuan dan orang-orang di
sekeliling Tuan bukan hanya pada penggunaan harta,
tapi juga pada dosa dan maksiat.. Tahukah Tuan akan
adanya azab Tuhan yang akan menimpa?

Tuan.., jangan merasa aman lantaran kaki masih
menginjak bumi. Tuan..., jangan merasa perut kan tetap
kenyang lantaran masih tersimpan pangan 'tuk setahun,
jangan pernah merasa matahari tidak akan pernah
menyatu dengan bumi kelak..."

************ ********* *

Wuahh..., entahlah apa yang ada di kepala dan
hati Luqman. Kalimat demi kalimat meluncur deras dari
mulut bocah kecil itu tanpa bisa dihentikan.
Dan hebatnya, semua yang disampaikan bocah tersebut
adalah benar adanya!
Hal ini menambah keyakinan Luqman, bahwa bocah ini
bukanlah bocah sembarangan.

Setelah berkata pedas dan tajam seperti itu,
bocah itu pergi begitu saja meninggalkan Luqman yang
dibuatnya terbengong-bengong.
Di kejauhan, Luqman melihat bocah itu menghilang bak
ditelan bumi.
Begitu sadar, Luqman berlari mengejar ke luar rumah
hingga ke tepian jalan raya kampung Ketapang. Ia
edarkan pandangan ke seluruh sudut yang bisa
dilihatnya, tapi ia tidak menemukan bocah itu.
Ditengah deru nafasnya yang memburu, ia tanya semua
orang di ujung jalan, tapi semuanya menggeleng
bingung. Bahkan, orang-orang yang menunggu penasaran
didepan rumahnya pun mengaku tidak melihat bocah itu
keluar dari rumah Luqman!
Bocah itu benar-benar misterius! Dan sekarang ia malah
menghilang!

Luqman tidak mau main-main. Segera ia putar
langkah, balik ke rumah. Ia ambil sajadah, sujud dan
bersyukur. Meski peristiwa tadi irrasional, tidak
masuk akal, tapi ia mau meyakini bagian yang masuk
akal saja. Bahwa memang betul adanya apa yang
dikatakan bocah misterius tadi. Bocah tadi memberikan
pelajaran yang berharga, betapa kita sering melupakan
orang yang seharusnya kita ingat. Yaitu mereka yang
tidak berpakaian, mereka yang kelaparan, dan mereka
yang tidak memiliki penghidupan yang layak.

Bocah tadi juga memberikan Luqman pelajaran bahwa
seharusnya mereka yang sedang berada diatas, yang
sedang mendapatkan karunia Allah, jangan sekali-kali
menggoda orang kecil, orang bawah, dengan berjalan
membusungkan dada dan mempertontonkan kemewahan yang
berlebihan.
Marilah berpikir tentang dampak sosial yang akan
terjadi bila kita terus menjejali tontonan kemewahan,
sementara yang melihatnya sedang membungkuk menahan
lapar.

Luqman berterima kasih kepada Allah yang telah
memberikannya hikmah yang luar biasa. Luqman tidak mau
menjadi bagian yang Allah sebut mati mata hatinya.
Sekarang yang ada dipikirannya sekarang , entah mau
dipercaya orang atau tidak, ia akan mengabarkan
kejadian yang dialaminya bersama bocah itu sekaligus
menjelaskan hikmah kehadiran bocah tadi kepada semua
orang yang dikenalnya, kepada sebanyak-banyaknya
orang.
Kejadian bersama bocah tadi begitu berharga bagi siapa
saja yang menghendaki bercahayanya hati.

Pertemuan itu menjadi pertemuan yang terakhir.
Sejak itu Luqman tidak pernah lagi melihatnya,
selama-lamanya. Luqman rindu kalimat-kalimat pedas dan
tudingan-tudingan yang memang betul adanya.
Luqman rindu akan kehadiran anak itu agar ada
seseorang yang berani menunjuk hidungnya ketika ia
salah.

17 September 2008

Ragam Mol (Apa itu Mol,... ?!?) Aroma Buah


Oleh : Nefothea

Manfaatkan sampah di sekitar Anda untuk menyuburkan tanaman bunga dan buah di halaman rumah . Caranya? Silakan simak tips sebagai berikut:
MOL atau mikro organisme lokal adalah kumpulan mikro organisme yang bisa "diternakkan". Fungsinya sebagai starter dalam pembuatan kompos organik.
"Komposnya terbuat dari campuran dedaunan segar berwarna hijau dan dedaunan lapuk berwarna cokelat atau sampah organik (sisa sayuran) yang sudah dirajang jadi kecil-kecil. Lalu, dicampur MOL cair yang sudah diencerkan."
Cairan MOL bisa diternakkan lagi dan dijadikan biangnya. Bila sudah membuat MOL, jangan dihabiskan semua saat digunakan untuk membuat kompos atau keperluan lain. Setiap menggunakan MOL, sisakan sekitar separuhnya dalam wadah atau jerigen.
Jerigen berisi MOL sisa tadi bisa ditambah air lagi sampai volumenya seperti semula. Tambahkan pula gula pasir 10 sendok lagi ke dalamnya. Biarkan campuran ini berproses selama 5 hari hingga MOL bisa dipanen kembali.
Ada beberapa MOL yang bisa dibuat dari bahan-bahan sederhana seperti tapai, nasi basi, atau sampah RT. Ingin mencoba, berikut caranya!
MOL Tapai
1. Siapkan 1 botol plastik air mineral ukuran besar tanpa tutup (1.500 ml).
2. Tapai (boleh tapai singkong atau ketan) sebanyak 1 ons, masukkan dalam botol tadi.
3. Isi air ke dalam botol berisi tapai. Tak perlu sampai penuh, cukup hampir penuh saja.
4. Masukkan 5 sendok makan gula pasir atau gula merah ke dalam botol berisi tapai dan air tadi.
5. Kocok-kocol botol sebentar agar gula melarut.
6. Biarkan botol terbuka tanpa tutup selama 4-5 hari agar MOL bisa bernafas.
7. Setelah 5 hari dan dari dalam botol tercium aroma alkohol, artinya MOL sudah bisa dipakai.
8. Jika ingin "beternak" MOL, ambillah botol mineral kosong sejenis. Bagi rata cairan MOL ke dalam dua botol tadi. Lalu, isi air ke dalam masing-masing botol tadi sampai hampir penuh. Kemudian, masukan gula ke masing-masing botol dengan takaran seperti di atas. Dan jika ingin memperbanyak MOL ke dalam botol-botol lain, lakukan cara pembagan yang sama.
MOL Tapai Nenas
Tambahkan buah nenas yang telah diblender halus ke dalam MOL tapai, dan gula pasir. MOL akan berubah warna menjad kekuningan, dan wanginya antara tapai dan nenas. Simpan ke dalam dua tong plastik. Tutup tong dengan tutup yang pas, dan beri lubang udara kecil-kecil.
Bila MOL sudah terpakai dan isi tong MOL mulai berkurang, cukup tambahkan air dan gula secukupnya, maka MOL akan terus berkembang biak. Begitu seterusnya, MOL tak akan pernah habis.


Sumber: Sobirin Supardiyono, atau klik http://clearwaste.blogspot.com

Kompos Dalam Karung


Oleh : Nefothea
Rasanya mustahil ya, rumah bisa terbebas dari sampah? (Kecuali Rumah Kosong).Padahal, bisa lho, rumah bersih dan sampah diubah jadi materi yang berguna. Bagaimana caranya?
Berapa banyak sampah yang dibuang dari tiap rumah setiap harinya? Tentu sangat banyak, bahkan bisa mencapai lebih dari 1 kg per harinya. Sebenarnya bila sampah rumah tangga (RT) bisa ditangani lebih serius jumlahnya bisa ditekan, bahkan hilang sama sekali. Tak percaya?
Penanganan sampah harus dimulai dari tingkat paling rendah yaitu keluarga. "Setiap keluarga harus mampu mengelola sampahnya sendiri. Dengan kata lain, sampah tidak di buang keluar rumah. Artinya, setiap keluarga harus punya manajemen sampah."
Program 3R (reduce, reuse, recycle) yang didengungkan para aktivis lingkungan, hingga kini tak berjalan karena kurangnya kepedulian masyarakat. Setiap orang hanya memikirkan mudahnya saja tanpa berpikir panjang."Kondisi masyarakat seperti ini harus diubah". Dengan konsep zero-waste yaitu memroses sampah mulai dari sumbernya, masalah sampah ini bisa ditangani. Antara lain, mengubah sampah menjadi kompos.Dalam Karung Pun Jadi.Lalu, bagaimana cara membuat kompos? Awalnya, pisahkan sampah sesuai jenisnya, organik (sisa sayuran atau sampah yang bisa didaur ulang) dan anorganik (plastik), termasuk memisahkan sampah kertas ke wadah tersendiri.
Berikut langkah lengkap membuat kompos dari :
1. Pisahkan sampah kertas dan plastik dicuci bersih, disimpan di tempat aman. Daun pisang, potongan wortel, kulit jeruk dan sejenisnya (yang organik/ yang cepat busuk juga bisa) dijadikan bahan kompos. Bila kurang, bisa ditambah dedaunan yang gugur di depan rumah atau rerumputan.
2. Perbandingan komposisi bahan kompos: sebaiknya dari sisa sayuran yang masih segar dan berwarna hijau ½ bagian, dan bahan dari daun-daun kering ½ bagian.
3. Membuat kompos tidak harus di lahan luas. Pakai karung bekas pun bisa. Caranya, kumpulkan dedaunan kering (mengandung karbon) dan rerumputan hijau (mengandung nitrogen).
4. Potong-potong semua bahan organik tadi dengan ukuran maksimum 3 cm. Lalu, masukkan semua bahan ke keranjang. Alangkah baiknya bila bahan tadi dicampur kotoran hewan seperti kotoran ayam, kambing, atau sapi. Campurkan secukupnya untuk hasil kompos yang lebih maksimal.
5. Aduk rata bahan kompos dalam keranjang atau dalam karung. Lalu, ikat karung (atau tutup keranjang), simpan di tempat sejuk. Jangan sampai kehujanan atau terkena sinar matahari langsung. Tiap 3 hari, ikatan karung dibuka, calon kompos diaduk-aduk, tambahkan MOL (apa itu MOL, nanti kita bicarakan lebih lanjut)seperlunya. Tak perlu sampai terlalu basah, cukup lembap saja.
6. Di hari ke 3 sampai ke 20, temperatur bahan kompos dalam karung atau keranjang akan meninggi (hangat atau panas). Di hari ke 27 biasanya temperatur bahan kompos akan mendingin dengan sendirinya, dan beberapa hari kemudian kompos sudah bisa dimanfaatkan.
7. Kompos buatan sendiri bisa dimanfaatkan untuk tanaman dalam pot. Caranya, 2 bagian kompos dicampur 1 bagian tanah, aduk rata, masukkan dalam pot. Campuran ini cocok sebagai media tanam tanaman bunga atau sayuran.

Sumber : Noverita K. Waldan dan Sobirin Supardiyono, atau klik http://clearwaste.blogspot.com

Membuat Kompos Sendiri


Oleh : Nefothea
Tahun 2008 merupakan tahun menghijaukan dunia. Dengan konsep zerowaste, Anda bisa turut menjaga lingkungan, sekaligus mendapat manfaat pupuk bagi penghijauan.
Sampah merupakan masalah klasik masyarakat perkotaan yang tak pernah bisa terselesaikan secara tuntas. Berbeda dengan di desa, kelompok masyarakat perkotaan tak punya banyak pilihan dalam mengolah sampah yang dihasilkan. Ujung-ujungnya, tinggal menyerahkan manajemen sampah pada petugas atau dinas kebersihan kota saja. Beres! Sayangnya, budaya serba instan ini membuat kebanyakan orang kota jadi tak berpikir cara kreatif mengolah sampah sendiri.
Lantas, bagaimana halnya dengan lingkungan sosial yang tak punya mekanisme pengolahan sampah? Misalnya, di kawasan perkampungan kumuh dan pemukiman liar (Sungai Muning untuk Kota Banjarbaru). Apalagi, kesadaran menjaga lingkungan masih rendah. Akhirnya, timbul tindakan tak bertanggung jawab dengan membuang sampah ke sungai!
Akibatnya, timbul masalah lebih besar di kemudian hari. Sampah rumah tangga dan aneka limbah plastik lainnya yang hanyut dibawa air sungai, lama-lama menumpuk dan memperkecil aliran sungai.
Padahal, salah satu fungsi sungai di wilayah perkotaan adalah sebagai drainase, atau pencegah air menggenang atau banjir di wilayah kota. Itulah sebabnya, sampah kemudian sering dikaitkan sebagai penyebab banjir di kota-kota besar.
Gerakan Zerowaste
Kesadaran untuk menjaga lingkungan tetap bersih memang mutlak dimiliki setiap orang. Dengan tingkat kesadaran yang baik, paling tidak bisa mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan akibat sampah.
Salah satu yang coba diperkenalkan yaitu dengan mengelola sampah secara mandiri, atau yang disebutnya dengan istilah gerakan zerowaste.
Gerakan yang mengusung konsep 3R (reduce, reuse and recycle) ini sengaja digalakkan untuk memacu semangat masyarakat perkotaan menyelesaikan masalah sampah secara proaktif.
Awalnya, gerakan ini dimulai dari persoalan-persoalan yang muncul di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah, yang semakin tidak representatif. "Salah satu contoh, di Kota Banjarbaru saja produksi sampah organik bisa mencapai sekitar 65 % perharinya.
Sehingga masyarakat kota perlu berpikir untuk mengelola sampahnya sendiri agar setiap elemen masyarakat tidak semakin menambah persoalan sampah ini di kotanya masing-masing.

Kompos RT & Komunal
Bayangkan bila setiap orang mau menjalani upaya me-recycle
Artinya, dengan gerakan zerowaste, masyarakat kota bisa mengurangi paling tidak ½ dari sampah setiap harinya. "Jika gerakan ini terus dilakukan dan makin berkembang, tentu bisa mengurangi persoalan sampah di perkotaan".
Jadi, inti utama dari gerakan zerowaste adalah memulai gerakan ini dari tingkat rumah tangga (RT). Nah, zerowaste yang bisa dilakukan, selain me-recycle sampah non-organik (misalnya sampah dijadikan barang kerajinan), juga bisa dijadikan kompos.
"Contoh saja, komposisi sampah yang 65 persennya terdiri dari sampah organik. Kita bisa mengusahakan pengolahan sampah organik ini menjadi kompos. Jadi, paling tidak kita sudah me-reduce produksi sampah RT ke TPA lebih dari setengahnya.
Sayangnya, persoalan selanjutnya adalah minimnya lahan untuk membuat kompos di perkotaan. Secara tradisional, pembuatan kompos menuntut adanya cukup lahan untuk membuat ‘kuburan' kompos di pekarangan.
Apalagi, efek samping bau tak sedap yang akan mengganggu selama pembuatan kompos membuat malas orang kota untuk ikut berpartisipasi dalam program ini.
"Soal lahan, kini sudah ada teknik yang lebih hemat lahan. Tapi soal bau memang agak sulit dihilangkan. Setiap proses pembusukan pasti akan menghasilkan bau."
Untuk mengurangi bau tak sedap ini. Salah satunya dengan teknik pembuatan kompos anaerob, yang ditutup plat beton dan melapisi kompos dengan tanah setebal 5 cm, di setiap pembuangan sampah organik.
"Bila menyediakan lahan untuk membuat kompos sendiri saja sulit, sebenarnya masih bisa diusahakan dengan membuat kompos secara komunal atau kompos kebun."
Namun, berdasarkan pengalaman Sobirin, untuk mengembangkan pengomposan skala komunal ini diperlukan semacam ‘capacity building' dari kelompok warga.
Artinya, perlu ada orang-orang yang bertanggung jawab melakukan proses pengolahan sampah organik, mulai dari pengumpulan hingga pengadukan, sehingga didapat proses pengomposan yang benar.
Jangan sampai, lanjutnya, setelah sampah terkumpul, tak ada yang mau mengelola. Sehingga, kompos kebun akhirnya hanya akan menjadi ‘monumen' yang ditumbuhi rumput dan tanaman liar.
Banyak Manfaat
Sebenarnya, me-reduce sekaligus me-recycle sampah organik RT menjadi kompos justru akan banyak mendatangkan keuntungan. Di samping lingkungan jadi lebih bersih, juga sangat menguntungkan bagi Anda yang suka berkebun.
Kompos, dengan kata lain adalah nutrisi sekaligus starter bagi tanah untuk mengembalikan unsur hara secara alami. Sehingga, tingginya unsur organik dan mikroorganisme dalam kompos, serta kemampuannya mempertahankan kelembapan tanah menyebabkan akar tanaman mampu berkembang secara optimal. Tak heran bila kompos lalu dianggap sebagai alternatif upaya berkebun secara organik.
"Dengan menggunakan kompos sebagai pupuk, tanaman bisa tumbuh lebih kuat. Tanaman buah pun akan berbuah lebih manis," Hasil percobaan Pepaya Kuning dengan kompos memiliki keunggulan rasa lebih lembut, wangi, dan manis.
Untuk konsumsi skala kecil, lanjutnya, kompos bisa digunakan sebagai menyuburkan tanaman hias, bunga, atau sayuran di pekarangan rumah. Hasilnya, lingkungan bebas sampah, dan makin semarak dengan pepohonan yang tumbuh sehat di sekitar tempat tinggal. Suasana rumah pun terasa lebih asri dan segar karena kontribusi oksigen dari tanaman di sekitarnya.
Sumber :Laili Damayanti/ Tabloid Nova