28 Juni 2010

PUISI BUAT ANAKKU


Anakku ........ engkaulah buah hatiku.
Kasih sayangku padamu tak terkikis oleh waktu.
Ku selalu memandang wajahmu yang damai ....
Ketika engkau sedang tidur.
Aku tersenyum melihat senyummu, engkau pasti bermimpi indah.
Anakku ........
Aku selalu merasa bahagia mendengar ceria candamu,
Aku sering merasa cemas mendengar langkahmu berlari, takut engkau terjatuh.
Jantungku berdegup mendengar isak tangismu.
Aku tak ingin kau bersedih, aku tak ingin engkau dilanda nestapa.
Anakku ........
Kini engkau telah dewasa, dan aku mulai tua dan pikun.
Tak banyak yang aku pinta.

Tetaplah sabar dan cobalah mengerti tentang diriku.
Kalau aku tidak mau makan tepat pada waktunya jangan marah padaku
Kenang saja ketika aku menyuapi dirimu dengan kesabaran
Kalau aku merenggek meminta sesuatu darimu .... bersabarlah, saat itu aku meminta, biasanya bukan untukku tetapi untuk cucuku yang juga tak lain anakmu
kenang saja ketika aku selalu berusaha memenuhi rengekkanmu ketika engkau meminta keperluan sekolah; sepatu yang sudah kesempitan dan bolong, tas sekolah dan seragam yang sudah lusuh sampai spp yang menunggak sekian bulan sehingga engkau dipulangkan dari sekolah.
Jika aku mengatakan hal yang sama ribuan kali kepadamu .... bersabarlah,
kenang saja ketika aku mengajari kebaikan yang sama ribuan kali sampai engkau bosan.
Kalau aku tidak mau mandi, jangan salahkan atau marahi diriku,
kenang saja ketika aku membujukmu dengan seribu alasan agar engkau mau pergi mandi.
Kalau bicaraku melantur, janganlah gugup .... yang terpenting bukanlah omonganku,
tapi aku tetap bersamamu, yang mendengarkan kata-kataku.
Bila kakiku sudah berat untuk melangkah, jangan paksa aku berjalan,
ulurkan saja kedua tanganmu,
seperti aku lakukan ketika membimbingmu pada langkah pertamamu.
Suatu hari nanti kau akan tahu, di samping kesalahan-kesalahanku .....
aku ingin melakukan yang terbaik untukmu ... untuk jalan hidupmu.
Kau tak harus merasa sedih, marah atau tak berdaya melihat aku di sampingmu.
Cobalah untuk mengerti dan bantulah diriku,
seperti yang aku lakukan padamu ketika engkau memulai hidup ini.
Bila di suatu masa nanti aku berkata aku tak ingin hidup lebih lama lagi,
janganlah bersedih, cobalah faham ..........................
usia bagiku bukanlah hidup tapi hanyalah bertahan hidup, tolonglah aku pada akhir hayatku.
Aku akan memberimu do’a, senyum dan cinta tak terhingga,
yang selalu kumiliki hanya untukmu.
Selamat tidur anakku, semoga Tuhan tetap bersamamu.

Banjarbaru, 31 Desember 2008.
Buat Anakku Fhadilla dan Aditya (suatu saat kelak) , kakak-kakak dan adikku

DOA BUAT KELUARGA (HARI INI & NANTI)


Doa yang kupanjatkan ketika aku masih remaja:
"Ya Allah beri aku calon istri yang baik, yang sholeh. Beri aku istri yang dapat kujadikan ibu dalam keluargaku."

Doa yang kupanjatkan ketika selesai menikah:
"Ya Allah beri aku anak yang sholeh dan sholehah, agar mereka dapat mendoakanku ketika nanti aku mati dan menjadi salah satu amalanku yang tidak pernah putus."

Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku lahir:
"Ya Allah beri aku kesempatan menyekolahkan mereka di sekolah yang baik, beri aku rizki untuk itu ya Allah...."

Doa yang kupanjatkan ketika anak2ku sudah mulai sekolah:
"Ya Allah..... jadikan dia murid yang baik sehingga dia dapat bermoral Islami, agar dia bisa khatam Al Quran pada usia muda..
Ya Allah saya tidak berharap dia menjadi pintar jadikan dia anak yang cerdas, sehingga dapat menghalau segala rintangan hidupnya…”

Doa yang kupanjatkan ketika anak2ku sudah beranjak remaja:
"Ya Allah jadikan anakku bukan pengikut arus modernisasi yg mengkhawatirkanku.
Ya Allah aku tidak ingin ia mengumbar auratnya, karena dia ibarat buah yang sedang ranum."

Doa yang kupanjatkan ketika anak2ku menjadi dewasa:
Ya Allah mudahkan anak-anak kami dalam mencari nafkah yang halal dapat mencukupi keluarga dan orang tuanya. Ya Allah entengkan jodohnya, berilah jodoh yang sholeha pada mereka,yang bibit, bebet, bobotnya baik dan sesuai setara dengan keluarga kami."

Doa yang kupanjatkan ketika anakku menikah:
"Ya Allah jangan kau putuskan tali hubungan orang tua dan anak-anank , aku takut kehilangan perhatiannya dan takut kehilangan dia karena dia mencurahkan kasih sayangnya terhadap keluarganya."

Doa yang kupanjatkan ketika anakku akan melahirkan:
"Ya Allah mudah-mudahan cucuku lahir sehat dengan selamat. "

*Ketika kupanjatkan doa-doa itu, aku membayangkan Allah tersenyum dan berkata... Engkau ingin istri yang baik dan soleha sudahkah engkau sendiri soleh dan baik ? , Engkau ingin makmum yang baik apakah engkau sendiri sudah menjadi imam yang baik ? " "Engkau ingin anak yang sholeh, sudahkah itu ada padamu dan pada istrimu. Jangan egois begitu...... .. masak engkau ingin anak yang sholeh hanya karena engkau ingin mereka mendoakanmu.. ...tentu mereka menjadi sholeh Utama karena-Ku, karena aturan yang mereka ikuti haruslah aturan-Ku." "Engkau ingin menyekolahkan anakmu lebih Islami, karena apa?...... prestige? ........ atau....mode? ..... atau engkau tidak mau direpotkan dengan mendidik Islam padanya? engkau juga harus belajar, engkau juga harus bermoral Islami, engkau juga harus membaca Al Quran dan berusaha mengkhatamkannya. " "Bagaimana engkau dapat menahan anakmu tidak menebarkan pesonanya dengan mengumbar aurat, kalau engkau sebagai orang tua jengah untuk menutup aurat? Sementara engkau tahu Aku wajibkan itu untuk keselamatan dan kehormatan umat-Ku." "Engkau bicara bibit, bebet, bobot untuk calon menantumu, seolah engkau tidak percaya ayat 3 & 26 surat An Nuur dalam Al Quran-Ku. Percayalah kalau anakmu adalah anak yang soleh sholihah maka yang sepadanlah yang dia akan dapatkan." "Engkau hanya mengandung, melahirkan dan menyusui anakmu. Aku yang memiliki dia saja, Aku bebaskan dia dengan kehendaknya. Aku tetap mencintainya, meskipun dia berpaling dari-Ku, bahkan ketika dia melupakan-Ku. Aku tetap mencintainya. .. " "Anakmu adalah amanahmu, cucumu adalah amanah dari anakmu, berilah kebebasan untuk melepaskan busur anak panahnya sendiri yang menjadi amanahnya."*

Lantas...... aku malu...... dengan imajinasi do'a-ku sendiri....


Aku malu akan tuntutanku kepada-NYA... .....

Maafkan aku ya Allah......



Terinspirasi dari tulisan: Ratih Sanggarwati

Jawaban Sederhana Penuh Makna

Di suatu senja sepulang kantor, saya masih berkesempatan untuk ngurus tanaman di depan rumah, sambil memperhatikan anak-anak yang sedang belajar menggambar peta, juga mewarnai. Hujan rintik - rintik selalu menyertai di setiap sore di musim hujan ini. Di kala tangan sedikit berlumuran tanah kotor,...terdengar suara tek...tekk.. .tek...suara tukang bakso dorong lewat.

Sambil menyeka keringat..., ku hentikan tukang bakso itu dan memesan beberapa mangkok bakso setelah menanyakan anak - anak, siapa yang mau bakso ?
"Mauuuuuuuuu. ..", secara serempak dan kompak anak - anak menjawab.

Selesai makan bakso, lalu saya membayarnya. ...
Ada satu hal yang menggelitik fikiranku selama ini ketika saya membayarnya, si tukang bakso memisahkan uang yang diterimanya. Yang satu disimpan dilaci, yang satu ke dompet, yang lainnya ke kaleng bekas kue semacam kencleng. Lalu aku bertanya atas rasa penasaranku selama ini. "Man (kependekan dari Paman panggilan untuk tukang) kalo boleh tahu, kenapa uang - uang itu paman pisahkan ? Barangkali ada tujuan ?"

"Iya pak, Paman sudah memisahkan uang ini selama jadi tukang bakso yang sudah berlangsung hampir 17 tahun. Tujuannya sederhana saja, Paman hanya ingin memisahkan mana yang menjadi hak Paman, mana yang menjadi hak Orang lain / tempat ibadah, dan mana yang menjadi hak cita - cita penyempurnaan iman ".

"Maksudnya.. .?", saya melanjutkan bertanya.

"Iya Pak, kan agama dan Tuhan menganjurkan kita agar bisa berbagi dengan sesama. Emang membagi 3, dengan pembagian sebagai berikut :
1. Uang yang masuk ke dompet, artinya untuk memenuhi keperluan hidup sehari - hari paman dan keluarga.
2. Uang yang masuk ke laci, artinya untuk infaq/sedekah, atau untuk melaksanakan ibadah Qurban. Dan alhamdulillah selama 17 tahun menjadi tukang bakso, paman selalu ikut qurban seekor kambing, meskipun kambingnya yang ukuran sedang saja.
3. Uang yang masuk ke kencleng, karena paman ingin menyempurnakan agama yang paman pegang yaitu Islam. Islam mewajibkan kepada umatnya yang mampu,untuk melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji ini tentu butuh biaya yang besar.
Maka Paman berdiskusi dengan istri dan istri menyetujui bahwa di setiap penghasilan harian hasil jualan bakso ini, Paman harus menyisihkan sebagian penghasilan sebagai tabungan haji. Dan insya Allah selama 17 tahun menabung, sekitar 2 tahun lagi Paman dan istri akan melaksanakan ibadah haji.

Hatiku sangat...sangat tersentuh mendengar jawaban itu. Sungguh sebuah jawaban sederhana yang sangat mulia. Bahkan mungkin kita yang memiliki nasib sedikit lebih baik dari si Paman tukang bakso tersebut, belum tentu memiliki fikiran dan rencana indah dalam hidup seperti itu. Dan seringkali berlindung di balik tidak mampu atau belum ada rejeki. Terus saya melanjutkan sedikit pertanyaan, sebagai berikut :
"Iya memang bagus...,tapi kan ibadah haji itu hanya diwajibkan bagi yang mampu, termasuk memiliki kemampuan dalam biaya....".

Iya menjawab, " Itulah sebabnya Pak. Paman justru malu kalau bicara soal mampu atau tidak mampu ini. Karena definisi mampu bukan hak pak RT atau pak RW, bukan hak pak Camat ataupun MUI. Definisi "mampu" adalah sebuah definisi dimana kita diberi kebebasan untuk mendefinisikannya sendiri.
Kalau kita mendefinisikan diri sendiri sebagai orang tidak mampu, maka mungkin selamanya kita akan menjadi manusia tidak mampu. Sebaliknya kalau kita definisikan diri sendiri, "mampu", maka insya Allah dengan segala kekuasaan dan kewenangannya Allah akan memberi kemampuan pada kita".

"Masya Allah..., sebuah jawaban elegan dari seorang tukang bakso".

Sahabat....
Cerita ini sangat sederhana. Semoga memberi hikmah terbaik bagi kehidupan kita. Amin


Cerita Oleh : Dede Farhan Aulawi

Mudahan Saya sekeluaga pun menjadi orang yang "mampu" seperti paman bakso tersebut

A N A K

Seorang ibu memiliki satu orang putra dan dua orang putri. Sejak kecil ia selalu membedakan kasih sayang antara putra dengan putri-putrinya. Ia kerap memarahi putranya hanya karena kesalahan sepele. Tak pernah ia bersenda gurau dengannya. Jika putranya menanyakan sesuatu karena keingintahuannya sebagai anak kecil, ibunya selalu menjawab tidak tahu, bahkan seringkali ibunya diam seolah-olah tak mendengar.
Sementara kedua putrinya mendapat limpahan kasih sayang, selalu mendapat mainan baru, pakaian baru. Bahkan makan pun dengan lauk yang lebih banyak daripada putranya. Ibunya hanya bergurau dan bermain dengan putri-putrinya, selalu menjawab pertanyaan mereka. Akhirnya sang putra tumbuh sebagai anak yang pemurung..
Hingga di suatu masa, setelah ketiganya menikah tinggallah sang ibu seorang diri. Kedua putrinya jarang menengoknya karena tinggal di luar kota. Hanya sang putra yang rutin menjenguknya, membawakan makan siang, membawakan seplastik buah-buahan, dll. Namun sang ibu tetap bersikap seperti biasanya, cuek dan dingin.
Pada saat sang ibu mulai sakit-sakitan, sang putra membawanya ke rumahnya, merawatnya, memenuhi segala permintaannya. Kedua putrinya hanya menjenguknya seminggu sekali.
Dan pada akhirnya saat ibunya semakin renta, menjelang kematiannya, ia bertanya pada putranya.
"Mengapa kamu tetap bersikap baik bahkan merawatku meski sikapku sangat tidak menyenangkan padamu?"
Sang putra menjawab,
"Karena kau adalah ibuku, yang telah mengandungku, melahirkan aku, menyusuiku, dan membesarkan aku. Apapu yang kulakukan tak kan mampu mengembalikan setiap tetes darahmu yang mengalir dalam darahku. Yang bisa kulakukan hanyalah berbakti kepadamu."
Menangislah sang ibu..menyesal, lalu ia berdoa, "Ya Allah Kau telah memberiku tiga orang anak. Kusayangi yang dua dan kusia-siakan yang satu. Padahal kau telah menjadikan yang satu ini sebagai anak yang berbakti padaku. Maka ampunkanlah segala dosanya, rahmatilah hidupnya dan berkahilah jalannya. Sesungguhnya dialah anak yang akan mendoakan aku, maka perkenankanlah doanya..."
Setelah berdoa sang ibu mencium kening putranya, sesaat kemudian ia pun meninggal dunia.

Berapapun anak yang kita miliki, kita tak akan tahu yang manakah yang akan tulus menyayangi kita, yang akan berbakti kepada kita dan yang akan mendoakan kita setelah kita meninggal. Maka jangan sampai kita menyia-nyiakan rezki dari Allah ini. Kita didik mereka semampu kita. Hasilnya kita pasrahkan pada Allah SWT.

KIAT HIDUP BAHAGIA MENURUT RASULULLAH SAW

  • Konsentrasi untuk menghadapi hari ini. Terpusatnya pikiran untuk memperhatikan pekerjaan hari ini yang sedang dihadapi dan menghentikan pikiran dari menatap jauh masa mendatang dan dari kesedihan masa lampau, merupakan sarana yang dapat menangkis kesedihan dan kegoncangan jiwa/hati. Berupaya keraslah untuk mencapai apa yang bermanfaat bagimu dan memohon pertolongan kepada Allah serta janganlah kamu lemah. Jika kamu tertimpa sesuatu, janganlah kamu berkata : " andaikan ". Aku berbuat demikian tentu akan terjadi demikian dan demikian. Akan tetapi, katakanlah : Allah telah menaqdirkan (ini). Allah melakukan apa yang dikehendakinya. karena kata " andaikan " membukakan pintu perbuatan Syaitan (HR. Muslim).
  • Menundukkan pandangan niscaya akan melihat besarnya nikmat Allah kepada kita. Rasulullah SAW membimbing umat dalam kehidupan ini dalam sabdanya yang artinya : Pandangalah orang yang lebih bawah darimu (dalam hal materi ), dan jangan kamu pandang orang yang lebih atas darimu. Hal ini lebih cocok bagimu, agar kamu tidak merendahkan nikmat Allah yang dikaruniakanNya kepadamu. Setiap kali hamba merenungi nikmat-nikmat Allah yang zhahir maupun bathin baik dalam kehidupan religi ataupun duniawai, ia kan melihat Maha pemurahnya Allah yang telah mengaruniakan banyak hal kepadanya.
  • Memohon pembenahan ilahi dalam segala urusan.

Kiriman : Asmaul Husna

Sang Maha Meliputi

Dialah ALLAH...
Sang Maha Meliputi semua materi, semua cahaya, semua energi, semua getaran, semua daya, semua gerak, semua pikiran, semua persepsi, semua kehendak, semua penglihatan, semua pendengaran, semua rasa, semua waktu, semua jarak, semua dimensi, semua ruang, semua dunia, semua akhirat, semua syurga, semua neraka, semua wujud, semua malaikat, semua makhluk, semua sifat, semua baik, semua buruk, semua bersih, semua kotor, semua senang, semua susah, semua bahagia, semua sedih, semua aksara, semua kata, semua kalimat, semua bunyi, semua hidup, semua mati, semua nafas, bahkan meliputi semua kesadaran, semua ketidaksadaran, semua tahu, semua tidak tahu, semua ada, semua ketiadaan, ya...semua apa dan semua tidak apa-apa...

Kalau SEMUA yang diliputi itu sudah berhasil dinafikan, tidak lagi dipentingkan sedikitpun, tidak lagi dijadikan sebagai alamat berhentinya pikiran dan kesadaran kita, LAA ILAHA..., KOSONG, HENING, ABADI, maka saat itu juga ILLA ALLAH..., Yang ADA hanyalah semata-mata SANG ADA..., WUJUD Maha Meliputi yang menyebut Diri-Nya dengan sebutan ALLAH.

LAA ILAHA..., Kosong, Hening, Abadi..., ILLALLAH..., ADA Sang ADA..., ALLAH...
Lalu kita tinggal DERR saja...

Untuk kemudian, barulah kita jalankan semua aktifitas kita untuk mengelola semua materi, semua pikiran, dan semua perasaan yang diliputi oleh Wujud Yang Maha Meliputi sesuai dengan destiny (takdir) kita masing-masing. Tidak lebih..., tidak kurang...

Kalau tidak seperti ini..., maka seketika itu juga pastilah kita akan jadi budak dari materi-materi, dari pikiran-pikiran, dan perasaan-perasaan itu. Tidak bisa tidak...!. Dan itu sungguh melelahkan dan memedihkan sekali...

Salam,
Deka

By : Yusdeka Putra

CATATAN DARI MALAYSIA

BY : Catatan Bonny Samodra (disalin sesuai aslinya)

Alhamdulillah pada 25-26 Juli Allah perjalankan kami menghadiri PELATIHAN di Bangi, ILSAS, Malaysia.. Berikut cuplikan hal yang menjadi perbincangan di waktu tersebut. Semoga menjadi pengajaran bagi kita.

PERTANYAAN : APA BEZA ILHAM DENGAN SUARA HATI?

Jawaban pak Abu : jangan percaya suara hati. Di alquran Allah tidak sebutkan suara hati. Allah ilhamkan pada jiwa (diri) ilham fujur dan takwa. Allah pula yang jadikan orang cinta iman dan benci kekufuran (q49.7). Contoh : Orang-orang yang menerima nikah mut'ah (dari Shiite) hatinya tidak akan terganggu, karena mereka tidak merasa ada pelanggaran dengan pernikahan tersebut. Bagaimana jika diterapkan pada kita?

Orang-orang diluar agama kita, tidak terganggu hatinya atas penyembahan yang mereka lakukan. Suara hatinya tidak menolak, karena mereka melihat mereka benar. Ada rasanya juga yang buat mereka senang.. ISLAM tidak akan sama. Kalau sama, maka tidak ada beza jika kita berpindah pindah agama.

039:003. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya." Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar. (AZ ZUMAR)

Hati kita bergantung pada sejauh mana dia menerima informasi sebagai kebenaran. Jika di ulang-di ulang dan di ulang, dipraktekkan oleh banyak orang, bisa jadi hatinya akan membenarkan. ILHAM ada dasarnya di AL QURAN. "suara hati" bikinan siapa? Ikut yang mana?

Lebih baik saya mengajak kembali ke Al Quran, Perhatikan Al Quran :

091:007. dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), 091:008. maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. 091:009. sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, 091:0010. dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (ASY SYAMS)

049:007. ... tetapi Allah menjadikan kamu 'cinta' kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus, (AL HUJUURAT)

006:115. Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. 006:116. Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah). 006:117. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang orang yang mendapat petunjuk. (AL AN'AAM)

PERTANYAAN : APA YANG BAPAK SAMPAIKAN HARUS PULA DAPAT DICERNA AKAL, BAGAIMANA NAK TINGGALKAN AKAL?

Jawaban pak Abu : hati-hati dengan logika. Karena yang kita sebut logic adalah referensi yang telah diterima dari indera dan pikiran banyak orang. Apa yang pernah kita baca. Untuk sesuatu yang kita tahu ada referensinya, jika ada alat ukurnya secara materi, maka kita sebut masuk akal.

Kalau tak ada.. maka kita sebut tak masuk akal.. sebab akal belum punya referensi.. Betulkah demikian?

Sedangkan apabila dalam kita menjawab sebuah soalan kita dasarkan pendapat orang, sebenarnya kita belum gunakan pikiran kita. Kita pakai pikiran orang. Akal kita belum benar-benar kita gunakan. Kita masih berpikir semu...

Bagaimana orang mau jelaskan. Alim Lam Mim... Nuun... tidak ada riwayat para sahabat menanyakan hal tersebut pada Rasul. Sebab dalam hal keimanan mereka tidak dewakan akal tapi mereka gunakan hati, tempat Allah menurunkan ilham... Para sahabat para salih, menerima dengan keyakinan, dengan iman.

Bagi saya, sesuai petunjuk Al Quran.. orang yang berakal adalah mereka yang mengawali dengan proses berdzikir.. dari proses mengamati penciptaan Allah... Apakah seorang Dokter menciptakan manusia ataukah, mereka hanya mempelajari ilmu tentang tubuh manusia?

003:190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, 003:191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (ALI 'IMRAN)

045:004. Dan pada penciptakan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini, 045:005. dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada perkisaran angin terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal. 045:006. Itulah ayat-ayat Allah yang Kami membacakannya kepadamu dengan sebenarnya; maka dengan perkataan manakah lagi mereka akan beriman sesudah (kalam) Allah dan keterangan-keterangan-Nya. (AL JAATSIYAH)

PERTANYAAN : MUHAMMAD SAW SAJA BELAJAR DENGAN MALAIKAT JIBRIL, BAGAIMANA PAK ABU NAK BELAJAR LANGSUNG PADA ALLAH?

Jawaban pak Abu: Tak kenal maka tak sayang.... Puan puan, mak cik. Saya bukan nak mengaku murid langsung dari Allah Subhanahu Wa ta'ala..

Allah sendiri yang katakan 'allamal insaana maa lam ya'lam.. apa terjemahnya?

096:005. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (AL 'ALAQ)

Dalam shalat kita berbicara pada siapa, kita meminta kepada siapa, kita berdoa pada siapa.. Langsung tidak? Apakah perlu kita mengingat wajah guru kita dalam shalat? Tidak akan sampai kita ke Allah... Langsung ... tanpa perantare, tanpa betare, tanpa avatare.

Untuk para Nabi dan Rasul kesalahan mereka menjadi jalan hadirnya syariat, jadi bukan salah... mereka maksum terbebas dari kesalahan. Kita tak lah... apa jadinya jika tak ada syariat sujud sahwi untuk mereka yang lupa dalam shalatnya... Karenanya wahyu pada manusia diberikan melalui rasul, utusan, malaikatullah.

Sedangkan ILHAM Allah berikan secara langsung kepada tiap diri manusia...

(bisa di tambah) : 092:012. Sesungguhnya kewajiban Kamilah memberi petunjuk, (AL LAIL)

026:132. Dan bertakwalah kepada Allah yang telah menganugerahkan kepadamu apa yang kamu ketahui. (ASY SYU'ARAA)

==================================================

PERTANYAAN JAMAAH DALAM SESSI REHAT

PERTANYAAN (Bp Azlan Ibrahim, Bp. Jamal Nasir, et. al.) : Pak Bonny, bagaimana kita nak abaikan akal dalam perjalanan menuju Allah. Bukankah ini yang membezakan kita dengan hewan?

Jawaban saya : Akal hanyalah instrumen. Layaknya Allah berikan mata untuk melihat, telinga tuk mendengar, kaki untuk berjalan, akal untuk berpikir sehingga dapatlah kita melahirkan gagasan, cari way out. Kita bukan nak matikan akal, hanya jangan dewakan akal. Jangan berhenti di akal.

PERTANYAAN : Bagaimana tentang ayat-ayat Allah?

Jawaban saya : Ayat-ayat Allah, tanda-tanda kebesaran Allah bukan tempat kita berhenti.. Apa nak sampai kita ke Kuala Lumpur jikalau dari Bangi sini (nama tempat acara) kita melihat ada SIGN penunjuk arah ke Kuala Lumpur, lalu berhentilah kita terlena sekedar mengagumi SIGN tersebut. Macam mana mau sampai?

Alam adalah Alamat menuju Alah... Alam dapat mengantarkan orang beriman untuk sampai pada Tuhan Nya... Insya Allah..

075:016. Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya. 075:017. Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. 075:018. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. 075:019. Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya. (AL QIYAAMAH)

Yogyakarta, 28 Juli 2009

Sahabat Dalam Perjalanan.
Banowo Setyo Samodra

Wanita Penghuni Surga itu,...

Dari Atha bin Abi Rabah, ia berkata, Ibnu Abbas berkata padaku,
“Maukah aku tunjukkan seorang wanita penghuni surga?”

Aku menjawab, “Ya”

Ia berkata, “Wanita hitam itulah yang datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, ‘Aku menderita penyakit ayan (epilepsi) dan auratku tersingkap (saat penyakitku kambuh). Doakanlah untukku agar Allah Menyembuhkannya.’

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surga, dan jika engkau mau, aku akan mendoakanmu agar Allah Menyembuhkanmu.’

Wanita itu menjawab, ‘Aku pilih bersabar.’ Lalu ia melanjutkan perkataannya, ‘Tatkala penyakit ayan menimpaku, auratku terbuka, doakanlah agar auratku tidak tersingkap.’

Maka Nabi pun mendoakannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Studi banding ke Surga dan Neraka (Judul aslinya 7 %)

Suatu ketika seorang manusia diberi kesempatan untuk berkomunikasi dengan Tuhannya dan berkata, "Tuhan ijinkan saya untuk dapat melihat seperti apakah Neraka dan Surga itu".

Kemudian Tuhan membimbing manusia itu menuju ke dua buah pintu dan kemudian membiarkannya melihat ke dalam.

Di tengah ruangan terdapat sebuah meja bundar yang sangat besar, dan di tengahnya terdapat semangkok sup yang beraroma sangat lezat yang membuat manusia tersebut mengalir air liurnya. Meja tersebut dikelilingi orang-orang yang kurus yang tampak sangat kelaparan.

Orang-orang itu masing-masing memegang sebuah sendok yang terikat pada tangan masing-masing. Sendok tersebut cukup panjang untuk mencapai mangkok di tengah meja dan mengambil sup yang lezat tadi.

Tapi karena sendoknya terlalu panjang, mereka tidak dapat mencapai mulutnya dengan sendok tadi untuk memakan sup yang terambil.

Si Manusia tadi merinding melihat penderitaan dan kesengsaraan yang dilihatnya dalam ruangan itu.

Tuhan berkata, "Kamu sudah melihat NERAKA"

Lalu mereka menuju ke pintu kedua yang ternyata berisi meja beserta sup dan orang-orang yang kondisinya persis sama dengan ruangan di pintu pertama. Perbedaannya, di dalam ruangan ini orang-orang tersebut berbadan sehat dan berisi dan mereka sangat bergembira di keliling meja tersebut.

Melihat keadaan ini si Manusia menjadi bingung dan berkata "Apa yang terjadi ? kenapa di ruangan yang kondisinya sama ini mereka terlihat lebih bergembira ?"

Tuhan kemudian menjelaskan, "Sangat sederhana, yang dibutuhkan hanyalah satu sifat baik"

"Perhatikan bahwa orang-orang ini dengan ikhlas menyuapi orang lain yang dapat dicapainya dengan sendok bergagang panjang, sedangkan di ruangan lain orang-orang yang serakah hanyalah memikirkan kebutuhan dirinya sendiri"

Diperkirakan bahwa 93% penerima tidak akan memforward cerita ini. Bila anda termasuk sisa 7% yang akan memforwardnya, lakukanlah dengan memberi judul 7% pada titlenya.

17 Nov 2010
Saya termasuk yang 7% tadi, ingatlah saya akan selalu ada untuk berbagi sendok dengan anda!
(Diterjemahkan dan diforward dari milis tetangga)

26 Juni 2010

Pengalaman para pembudidaya Walet



Stempel memacu Produksi Sarang

Ini pengalaman H Achmad Fatich Marzuki sebelum 2009. Peternak walet di Gresik itu harus bersabar selama 2 tahun hi ngga sirip-sirip di rumah walet barunya ditempeli liur emas. Namun kini setelah memakai stempel sarang, cukup 1 - 2 bulan untuk memikat walet bersarang.
Sejak setahun lalu Fatich memang getol menggunakan stempel sarang di rumah walet baru maupun rumah walet lama yang kurang produktif. ”Stempel sangat efektif memancing walet bersarang,” katanya. Prinsip kerja stempel ini mirip stempel biasa, tetapi cairan stempel bukan tinta melainkan cairan dari remukan sarang walet. Cairan yang dilarutkan memakai pelarut tertentu itu agak bening dan kental.
Bentuk stempel dibuat mirip bekas sarang walet yang habis dipanen dengan ukuran panjang 12 cm dan lebar 5 cm. Selanjutnya stempel berbahan kayu dan beralas busa padat itu dicapkan pada sirip-sirip. Nantinya Collocalia fuciphaga itu akan mengira tempat itu pernah digunakan sebagai tempat bersarang temantemannya.
Menurut pengamatan pria 66 tahun itu walet cenderung menyukai titik-titik yang sebelumnya pernah digunakan walet bersarang. “Ini terkait dengan rasa aman dan nyaman,” ujar Fatich. Stempel memang sebagai pemancing walet bersarang karena selanjutnya bila populasi walet mulai banyak, dengan sendirinya akan mengundang walet-walet lain datang dan membentuk koloni stabil.
Sarang imitasi
Teknologi memancing walet dengan stempel merupakan cara baru. Sebelumnya pada 1990-an, telah marak penggunaan nilon putih yang dibentuk menyerupai sarang. Sarang imitasi itu ditempelkan ke sirip dan disemprot cairan pemikat walet. Dengan cara ini keberhasilan walet bersarang mencapai 90%. Sayang saat itu teknologi ini terkendala biaya dan hasil panen. Satu lusin sarang imitasi Rp60.000 - Rp90.000. Sarang pun tipis dan kurang utuh karena harus dikeletek dari nilon. Bila dijual, harga sarang seperti itu lebih rendah daripada harga sarang normal.
Pada akhir 1998, Ade H Yamani, peternak walet di Majalengka, pernah memodifikasi cara itu dengan menggunakan bahan yang lebih murah. Caranya, ia membuat sarang imitasi dari karton kotak nasi, sehingga, biaya pembuatan 400 sarang hanya Rp20.000.
Karton dilekatkan ke sirip dengan paku. Sarang karton ini pun sebetulnya cukup efektif memancing walet bermalam. Terbukti dengan memasang 400 sarang imitasi, 320 sarang di antaranya di tempati walet. Sayang, sarang yang dihasilkan tidak utuh sehingga harganya juga jatuh. Saat harga sarang berkualitas baik Rp15-juta - 16-juta/kg, misalnya, sarang dari karton hanya dihargai Rp8-juta.

Dengan memakai stempel, persentase walet yang bersarang relatif lebih rendah dibanding sarang imitasi, yaitu sekitar 60%. Itu pun berlaku pada daerah yang populasi waletnya masih melimpah seperti di luar Jawa. ”Di Jawa dengan penggunaan stempel rata-rata efektivitasnya sekitar 30%,” kata Fatich. Hal ini memang tak lepas dari kondisi walet di Jawa yang populasinya terus menurun.
Tengoklah sejak 2005 produksi sarang walet di Jawa terutama di sentra seperti Pantura turun hingga 80%. Jadi wajar jika efektivitas pemakaian stempel relatif lebih rendah. Di Jawa, menurut Fatich walet terpancing setelah 1 - 2 bulan. ”Peternak lain di Tanjung Kelor, Kalimantan Timur, hanya butuh waktu 5 - 14 hari untuk memikat walet dengan stempel,” ujarnya.
Toh, stempel memiliki banyak keunggulan. Selain lebih ekonomis, karena 1 liter cairan seharga Rp75.000 - sudah termasuk stempel - bisa mencetak 1.000 cap, sarang walet yang dipanen juga utuh. Harap mafhum, stempel hanya dibuat untuk menimbulkan kesan tempat itu pernah dipakai walet bersarang. Walet terpikat karena cairan yang digunakan mengeluarkan aroma seperti liur walet. Soal sarang lebih utuh karena stempel hanya digunakan walet sebagai fondasi sarang.
Aplikasi teknologi stempel mudah. Pertama cairan dituangkan ke wadah yang di dalamnya diberi kain atau busa. Selanjutnya stempel ditutulkan ke busa basah dan dicapkan ke sirip. Untuk sekali tutul dapat dibuat 2 cap. Tidak ada ketentuan jumlah cap yang dibuat pada sirip. “Sesuai dengan keinginan kita saja, bisa berjarak rapat atau renggang,” kata Fatich. Meski demikian ada ancer-ancer yang harus dicermati. Jarak antarcap setidaknya 5 cm. Dalam satu ruangan berukuran 5 m x 4 m, misalnya, dapat dibuat 200 cap. Sayangnya stempel memiliki kelemahan yakni tidak tahan lama. Jadi bila cap belum dipakai walet bersarang, pengulangan pembuatan cap dilakukan setiap 2 - 3 pekan.

Kaca susu
Meski stempel terbukti dapat memancing walet bersarang, menurut Fatich kunci keberhasilan walet bersarang tetap bersandar pada kecintaan peternak pada walet. ”Kalau cinta, peternak akan menempuh berbagai cara agar bisa membuat walet merasa hidup nyaman di dalam rumah,” ujar pendiri Indonesian Walet Lover Family itu.
Fatich memakai istilah kaca susu untuk 5 hal yang terkait dengan keamanan dan kenyamanan walet. Kaca susu merupakan kependekan dari kelembapan, aroma, cahaya, suhu, dan suara. Kelembapan idealnya antara 80 - 90%. Toleransinya hingga 95%. Kelembapan terlalu tinggi menyebabkan sirip berjamur. Jika sirip berjamur sangat kecil kemungkinan walet mau bersarang meski memakai stempel sarang. Kelembapan terlalu rendah berdampak air liur walet mengering atau mengkristal di tenggorokan, sehingga walet sulit membuat sarang.
Rumah walet diusahakan beraroma walet supaya si liur emas tidak merasa asing di tempat itu. Kemudian cahaya dalam rumah walet tidak boleh terlalu terang, tetapi dikondisikan terdapat bagian-bagian agak terang dan bagian agak gelap. Suara walet lazim digunakan untuk memancing kedatangan walet ke rumah. Suhu dijaga di kisaran 26 - 29oC dan tidak boleh melebihi 30oC atau pun kurang dari 20oC. Jika semua syarat kaca susu dipenuhi, pemakaian stempel pun akan mempercepat memancing walet bersarang.

Paket Hemat Rumah Walet
Rumah walet minimalis yang dimaksud berukuran lebih kecil atau jauh di bawah ukuran standar yang rata-rata di atas 80 m2. Bangunan rumah walet minimalis pun tak perlu tinggi. Hanya 2-3 lantai, sudah termasuk 'rumah monyet' di bagian paling atas. Pun ruangan di dalamnya tidak banyak bersekat.
Sejatinya rumah walet mini ada sejak Desa Dangdeur, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, menjadi sentra walet pada 1980-an. Di desa yang dikenal sebagai lumbung padi itu banyak ditemukan rumah walet berukuran kecil: 2 m x 2,5 m sampai 4 m x 4 m. Itu karena hampir semua bangunan, entah lumbung padi, kamar mandi, dapur, kamar tidur, bahkan gardu hansip dipilih seriti untuk bersarang lalu diubah jadi rumah walet permanen.
Mereka, para pemiliknya, tidak berharap banyak. Bisa menjual 4-5 sarang (setara Rp400.000-Rp500.000 waktu itu) setiap bulan sudah cukup. Itu pula yang terlihat di daerah Mauk, Tangerang, Pekutatan, Melaya, dan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali. Seriti bersarang di lumbung padi berukuran mini.
Produktif
Nun di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, demi menghemat biaya Bardiansyah membangun rumah walet 4 m x 2,5 m dengan tinggi 2,5 lantai. Itu terdiri dari bangunan 2 lantai plus 1 'rumah monyet' di bagian paling atas. Tinggi tiap lantai 2,5 m. Rumah walet itu berdiri di atas dapur. Total biaya yang digelontorkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan itu tak sampai Rp50-juta. 'Dengan biaya murah, rumah walet terjangkau oleh berbagai lapisan masyarakat,' ujarnya.
Wajarlah jika Juanda di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, juga tertarik membangun rumah walet. Dengan bermodal Rp20-jutaan sopir speed boat itu merombak sebagian bangunan rumah tinggalnya menjadi rumah walet. Rumah si liur emas itu berdinding papan, ukuran 4 m x 8 m setinggi 4 m atau 1,5 lantai.
Meski berukuran kecil, toh 3 bulan setelah dibangun, Bardiansyah melihat kotoran walet bertebaran di lantai. Enam bulan berselang sudah ada sekitar 20 sarang walet di dalam rumah itu. Lalu, pada Februari 2009 atau tepatnya 2 tahun sejak rumah selesai dibangun, ia memanen 1,5 kg sarang walet yang terdiri atas 137 keping.
Rumah walet milik Juanda bahkan lebih cepat dihuni walet. Sebulan setelah dibangun, sudah ada walet yang menginap. Menginjak 3 bulan, beberapa sarang walet ditemukan menempel di lagur. Panen perdana dilakukan pada September 2009, atau 1 tahun 7 bulan setelah rumah waletnya dibangun. Total ia memanen 0,9 kg dari 96 sarang. Hasil penjualan itu cukup untuk membayar uang masuk adiknya ke perguruan tinggi.
'Saya melakukan panen selektif, hanya sarang berukuran besar yang tidak ada telur atau piyiknya yang diambil. Oleh karena itu dari 300 sarang di dalam rumah hanya 96 yang dipetik,' kata Juanda. Itu pula sebabnya bobot sarang rata-rata 9,4 g, lazimnya 8 g per keping. Cara ini pula yang ditempuh Bardiansyah yang hanya mengambil 30% sarang dari rumah waletnya.


Desain khusus
Agar produktif, rumah walet minimalis harus didesain khusus. Ukuran lubang masuk misalnya. Jika di rumah walet besar biasanya 80 cm x 1 m, di rumah minimalis hanya 40 cm x 60 cm. Jumlah lubang masuk pun cukup 1 buah. Lubang diletakkan di arah burung terbang pulang, jika lokasi rumah ada di lintasan walet. Namun, jika rumah itu terletak di area walet mencari pakan, lubang masuk bebas diarahkan ke mana saja.
Twitter dipasang untuk mengundang walet masuk. Namun jumlahnya relatif sedikit. Di rumah Bardiansyah hanya dipasang 8 buah, sementara di tempat Juanda 20 buah. Karena rumah walet Bardiansyah mungil, lubang antarlantai-void-berukuran 1 m x 1 m saja. Sementara di rumah Juanda, karena ukurannya agak besar dan tinggi hanya 1,5 lantai maka void dibuat lebih besar: 2 m x 3 m. Tujuannya agar ruang gerak walet saat bermanuver lebih bebas.
Yang terpenting kondisi rumah aman dan nyaman bagi walet. Kelembapan di atas 75% dan sedikit cahaya-tidak gelap total. Oleh karena itu, cahaya yang masuk diatur agar tercipta gradasi pencahayaan di dalam bangunan rumah. Ada bagian yang agak terang, remang-remang, dan ada yang gelap. Ini untuk mengadaptasikan walet dari luar ke dalam rumah. Caranya, cahaya masuk ditahan dengan memasang sekat pendek di ujung void.
Untuk menjaga kelembapan, tak perlu menggunakan mesin pengabut, membangun dak air atau kolam. Di rumah walet minimalis cukup dilengkapi baskom atau ember berisi air. Juanda, misalnya, menggunakan 25 ember yang ditaruh di lantai. Toh kelembapan di dalam rumah kecil banyak dipengaruhi lingkungan luar. Bahkan adanya tumpukan kotoran walet dalam ruangan saja bisa meningkatkan kelembapan. Kotoran itu mesti rajin dibersihkan agar udara dalam gedung tetap bersih, sehat, dan gas amonia tidak mencemari warna sarang.
Soal bahan bangunan, bisa dipilih sesuai selera. Bardiansyah menggunakan tembok berupa batu bata dan semen. Lantainya terbuat dari papan, bukan beton, lantaran rumah waletnya berdiri di atas dapur. Sementara Juanda menggunakan bahan dari kayu meranti baik untuk tembok, lantai maupun lagurnya. 'Karena biaya murah, modal bisa kembali setelah 2 kali panen sarang,' ujar Juanda.


Mengundang Walet Jarak Jauh

Tweeter berbentuk tabung layaknya meriam itu mulai dilirik peternak Collocalia fuciphaga di tanahair seperti Pontianak, Kalimantan Barat, dan Surabaya, Jawa Timur. Pun peternak di Malaysia dan Vietnam. Musababnya tweeter baru ini selain berfungsi memancing walet juga ramah lingkungan. Tidak menimbulkan suara bising yang mengganggu penduduk sekitar rumah si liur emas.
Tweeter konvensional bertipe corong disinyalir cukup menimbulkan gangguan. Tiga tahun lalu di sentra walet di Sedayu, Gresik, Jawa Timur, sekelompok masyarakat sampai mendatangi sebuah rumah walet akibat bunyi tweeter yang tak putus-putus sepanjang hari. 'Mereka terganggu karena suara tweeter corong menyebar sampai pemukiman warga,' ujar Ubaidillah Thohir, praktisi walet di Gresik. Beruntung masalah ini bisa diselesaikan dengan damai. Itu tak bakal terjadi jika menggunakan tweeter bazooka.
Jarak jauh
Tweeter bazooka tak hanya memfokuskan suara ke satu titik, tapi juga dapat memancarkan gema suara lebih jauh. Tweeter konvensional menjangkau jarak sekitar 100 m. 'Bahkan bisa lebih pendek, hanya 50 m, kalau terhalang gedung-gedung walet lain seperti di sentra walet Sedayu,' ujar Ubaidillah.
Tweeter bazooka dibuat dengan cara memodifikasi moncong tweeter konvensional. 'Jika moncong tweeter dimodifikasi lebih panjang, frekuensi makin rendah dan gelombang suara makin panjang sehingga suara dapat terdengar lebih jauh,' ujar Hary K Nugroho, konsultan walet di Kelapagading, Jakarta Utara. Tak hanya itu, kelebihan tweeter bazooka mempunyai daya sampai 100 watt; tweeter konvensional berdaya 1 watt. Itu artinya kekuatan suara tweeter bazooka jauh lebih tinggi, menjangkau area sejauh 500-1.000 m.
Meski suara lebih fokus, tetapi pemasangan tweeter bazooka perlu cermat. 'Jangan sampai salah sasaran,' ujar Harry. Untuk mengundang walet, tweeter di pasang di atap gedung dengan kemiringan sekitar 450 ke arah langit yang biasa dilalui walet. Tweeter bukan diarahkan ke gedung atau benda lain di sekitarnya. Oleh karena itu menurut Philip Yamin, konsultan walet, tweeter bazooka harus dipasang pada ketinggian minimal setingkat lebih tinggi daripada bangunan di sekitarnya.
Lubang tweeter tidak boleh kemasukan air hujan yang berakibat suara tidak lepas. Jadi tweeter perlu diletakkan di teras atau di bawah atap pelindung. Cara lain dengan mengatur kemiringan hingga 200. Makin kecil sudut, makin kecil kemungkinan kemasukan air. 'Yang penting tweeter tetap mengarah ke langit, bukan gedung,' ujar Hary.
Jika rumah walet kecil, misal berukuran 8 m x 12 m, cukup menggunakan sebuah tweeter bazooka. Namun, kenyataannya ada juga yang menggunakan 4 tweeter sekaligus dengan mengarahkan suara ke empat penjuru mata angin. Menurut Hary pemasangan tweeter lebih dari satu kurang efektif karena hanya akan membuat walet bingung. Ia hanya terbang memutar-mutar mengelilingi suara, tidak tergiring masuk gedung.
Untuk mengarahkan walet yang terpancing masuk, di tiap lubang keluarmasuk dan di dalam rumah dapat dipasang tweeter biasa berukuran kecil. Menurut Philip kunci keberhasilan mengundang walet masuk, tetap tergantung jenis suara pancingan yang diputar. 'Meski pakai bazooka, tapi jika suaranya salah atau jelek susah berhasil memancing walet,' ujarnya. Yang dimaksud Philip, suara salah misalnya memancing walet di luar dengan suara walet mengeram.
Multi media
Di dalam dunia pancing-memancing walet, tak hanya tweeter yang dimodifikasi, tapi juga media penyimpan suaranya. Pada awal perkembangannya sumber suara pemancing berasal dari kaset yang diputar. Sejalan dengan perkembangan teknologi kemudian beralih ke CD, lalu menggunakan USB, dan kini multimedia card (MMC).
MMC yang sebetulnya sudah diperkenalkan sejak 5 tahun lalu, mulai digunakan peternak walet di Jawa dan luar Jawa. MMC memiliki kapasitas suara lebih besar. Ia bisa menyimpan beragam jenis suara dalam satu keping kartu yang sangat kecil. Selain itu lebih awet dibanding media lain. Sayangnya, suaranya tak sejernih CD. CD walet lebih disukai peternak karena suara yang dihasilkan lebih jernih. 'Namun jika diputar nonstop umurnya paling lama 6 bulan,' ujar Ubaidillah.
Sementara alat pemutar atau player dipilih sesuai media penyimpan suara. CPU termasuk player multifungsi karena dapat digunakan untuk CD, USB, maupun MMC. CPU dapat dihubungkan dengan 2 kabel output untuk suara luar dan dalam. Alat ini juga dapat dilengkapi timer alias pengatur waktu sehingga interval pemutaran suara dapat diatur.
'Agar media dan piranti pemutar awet, sebaiknya suara tidak diputar nonstop,' ujar Hary. Di sinilah letak keunggulan timer. Dengan memori hingga 16 perintah, timer dapat digunakan untuk mengatur waktu pemutaran suara sesuai keinginan peternak. Pagi, misalnya, player dinyalakan pukul 06.00-09.00, siang hari 11.00-14.00, dan malam pukul 15.00-20.00.
Tak hanya itu, kini ada CPU pemutar suara walet yang dilengkapi telepon seluler. Dengan kemajuan teknologi itu, peternak yang tinggal jauh dari rumah walet dapat mengetahui gangguan teknis pada player. Misal jika aliran listrik padam sehingga player tidak bekerja, secara otomatis 'telepon CPU' akan menghubungi nomor si empunya. Hubungan telepon itu tidak akan putus sampai si empunya menelepon balik ke nomor tersebut-artinya pemilik menyadari ada masalah dengan player di rumah waletnya. Dengan modifikasi dalam teknologi walet, upaya memancing walet dapat lebih mudah.

Aroma Pemikat dalam Kabut

Menurut Ir Lazuardi Normansah, sang pemilik, rumah itu telah dihuni sekitar 200 walet. Normalnya, rumah baru paling banter dihuni 20 walet atau bahkan hanya seriti. Hal serupa dialami Doni - nama samaran - peternak walet di Serpong, Tangerang. Tiap sore walet yang pulang dan menginap di rumahnya bertambah banyak. 'Walet-walet itu seperti membawa serta 'teman-teman' baru,' ujarnya.
Rupanya kedua peternak itu menggunakan aroma pemikat walet untuk memancing kedatangan Collocalia fuciphaga. Namun, penggunaannya lain dari biasa. Aroma itu dicampur dengan air dalam wadah tampungan mesin kabut melalui selang. Perbandingannya 2 atau 3 bagian air dan 1 bagian aroma pemikat. Lantas mesin yang biasa digunakan pekebun tanaman hias itu diletakkan di antara roofing room dan nesting room dan dioperasikan selama 3 - 5 menit.
Tiap jam 5 pagi saat walet berangkat mencari pakan dan tiap sore saat rombongan besar walet pulang, mesin kabut itu dioperasikan. Ketika walet-walet itu beterbangan melewati nesting room dan roofing room, kabut aroma pemikat menempel di bulu-bulu mereka. Esok harinya saat mencari pakan dan kembali pulang, anggota rombongan bertambah besar. Walet liar terpikat ikut rombongan pulang. 'Diduga aroma yang menempel di tubuh walet menarik walet lain (bukan penghuni, red) ikut masuk,' kata Lazuardi. Itulah yang menyebabkan populasi waletnya berkembang sangat pesat.
Walet muda
Aroma pemikat walet memang jamak digunakan peternak untuk memancing kedatangan walet di rumah-rumah walet baru. Cara dan bahan yang digunakan beragam, mulai dari yang sederhana sampai kompleks. Ada yang melaburkan telur itik ke dinding ruangan, mengoleskan air cucian sarang pada lagur, dan merendam sarang tiruan dalam ramuan pemikat komersial. Itu karena walet memang tertarik beberapa aroma tertentu. 'Aroma ikan, udang kering, dan tembakau adalah beberapa contoh yang disukai walet,' ujar Lazuardi. Sebaliknya, aroma durian dan cumi-cumi tidak disukai.
Menurut Harry KNugroho, praktikus walet di Kelapagading, Jakarta Utara, aroma pemikat walet selama ini hanya digunakan di dalam rumah walet. 'Fungsinya untuk menghilangkan bau semen sehingga burung merasa nyaman dan seolah-olah rumah walet sudah lama dihuni,' ujar Harry. Belum pernah terpikirkan aroma pemikat digunakan untuk memikat walet saat berada di udara bebas.
Hal itu juga diakui Lazuardi. 'Aroma pemikat walet memang tidak bisa berfungsi untuk memikat walet dari jarak jauh layaknya tweeter (pengeras suara, red),' ujarnya. Jika dioleskan ke lubang keluar-masuk, paling banter bisa tercium walet dari jarak 10 - 11 meter. Nah, jika aroma itu melekat di bulu-bulu walet, otomatis bisa terbawa ke jarak yang lebih jauh bersamaan walet pergi mencari pakan. Aroma pemikat disemprotkan 2 kali sehari untuk mengantisipasi jika lebih cepat menguap di udara bebas.
Kendati begitu, berdasarkan pengalaman pemilik jasa konsultasi Multi Walet itu, aroma pemikat tidak menarik perhatian walet yang sudah pernah bersarang atau bertelur di tempat lain. Sebab, burung-burung itu sudah mempunyai ikatan dengan telur atau anak-anaknya di rumah lama.
Kecuali jika di tempatnya bersarang ada gangguan yang menyebabkan walet harus mengungsi. Misalnya, sarang dipanen tidak beraturan atau terjadi kebakaran. 'Aroma pemikat hanya efektif untuk memancing walet-walet remaja yang belum mempunyai pasangan atau baru belajar terbang,' ungkap Lazuardi.
Baru
Kemampuan aroma walet memikat sasaran tergantung bahan yang digunakan. Lazuardi menggunakan ramuan baru yang telah diujinya selama 4 tahun. Bahan utamanya air hujan, liur walet, dan sejenis rumput-rumputan diramu dengan 4 bahan alami lain. 'Efeknya paling bagus jika ramuan sudah mengeluarkan gas,' ujarnya. Cirinya, jerigen tempat ramuan itu tampak menggembung, dan cairan berubah warna dari biru menjadi keabu-abuan.
Untuk aplikasi langsung dimasukkan ke mesin kabut, dan dioleskan pada lagur serta lubang keluar-masuk. Aroma pemikat itu baunya akan semakin kuat dan tahan lama jika dioleskan ke lagur yang porous seperti kayu sengon. Aroma itu bisa tahan 2 - 3 bulan di dalam ruangan dan sekitar 2 minggu di lubang keluar-masuk.
Pengolesan di lagur dan lubang keluar-masuk walet efektivitasnya tinggi. Dampak itu dirasakan Jayadi. Awalnya peternak di Jakarta itu hampir putus asa lantaran rumah walet yang baru dibeli ternyata sudah kosong selama 2 tahun. Iseng-iseng ia mengoleskan 2 jerigen ramuan pemikat walet ke sirip dan lubang keluar masuk. Rumah walet lantas digembok dan ditinggalkan begitu saja selama 4 bulan.
Ketika ditengok kembali, hasilnya membuat Jayadi kaget. Di dalam rumah 3 lantai seluas 200 m2 itu ia menjumpai 80 sarang walet. Kini setelah 8 bulan, sudah ada 255 sarang walet di rumah itu. Umumnya, burung walet baru bersarang di rumah baru setelah 5 - 8 bulan. Bahkan di rumah walet Jayadi terdahulu, setelah 2 tahun baru terdapat 50 sarang.
Meski begitu, para peternak sepakat: tidak boleh hanya mengandalkan aroma pemikat. Kondisi mikro rumah tetap harus diutamakan. Meski diolesi ramuan pemikat, jika rumah kotor dan kondisi lingkungan tidak sesuai, walet tidak akan merasa nyaman. Untuk itu Lazuardi menyarankan kelembapan rumah harus tetap dijaga di kisaran 80 - 90% dan suhu 28 - 30oC. Jika sudah begitu, impian peternak untuk mendengar cericit walet di rumah baru, bukan sekadar impian.

Mengenal Budidaya Walet

Burung Walet merupakan burung pemakan serangga yang bersifat aerial dan suka meluncur. Burung ini berwarna gelap, terbangnya cepat dengan ukuran tubuh sedang/kecil, dan memiliki sayap berbentuk sabit yang sempit dan runcing, kakinya sangat kecil begitu juga paruhnya dan jenis burung ini tidak pernah hinggap di pohon. Burung walet mempunyai kebiasaan berdiam di gua-gua atau rumah-rumah yang cukup lembab, remang-remang sampai gelap dan menggunakan langit-langit untuk menempelkan sarang sebagai tempat beristirahat dan berkembang biak (Tim Penulis PS,1994).
Perlu diketahui sifat burung ini liar, pemakan serangga, suka terbang, kakinya lemah, tak kuat berdiri dan bertengger, sarangnya dibuat dari air liurnya, ukuran panjang tubuhnya sekitar 10-16 cm, sayapnya panjang melengkung dan tubuhnya ramping, bulunya berwarna coklat kehitaman, telurnya hanya dua butir, mulai terbang jam 5 pagi dan pulang jam 5-7 sore.
Burung walet mempunyai sifat kecurigaan dan tingkat kehati-hatiannya sangat tinggi, hal ini disebabkan karena burung tersebut tidak mempunyai alat bela diri terhadap pemangsa lain seperti burung alap-alap, burung hantu, tokek, dan tikus. Pada awalnya burung ini hidup di gua-gua yg gelap, lembab dan sejuk. dan umumnya mereka hidup didataran rendah yg mendekati garis pantai dan wilayah habitat mereka tidak jauh dari mereka mencari makan.
Walet memiliki perilaku umum sebagaimana jenis unggas terbang lain. Namun, burung yang kini menjadi primadona bisnis ini juga memiliki perilaku khas sesuai dengan sifat-sifatnya. Mempelajari dan memahami perilaku serta sifat-sifat walet dapat membantu peternak dalam upaya pencegahan walet ber-migrasi.
Dibawah ini, beberapa sifat dari burung walet yang patut dikenali :
  1. Suka hidup berkelompok
  2. Tempat tinggal berkelompok
  3. Sensitif Terhadap Kondisi Lingkungan
  4. Menyukai Tempat Yang Sejuk Dan Lembab
  5. Membuat Sarang Secara Kontinyu
  6. Liar
  7. Budidaya burung wallet yang ditunggu-tunggu adalah sarang yang berasal dari air liur burung wallet yang mempunyai keistimewaan selain hanya sebagai suatu jenis makanan, ternyata sarang ini dapat bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit paru-paru, panas dalam melancarkan peredaran darah dan penambah tenaga. ludah walet ini juga memiliki kandungan gizi yang tinggi dan berkhasiat sebagai aphrodisiac. Banyak sinshe dan ahli pengobatan China tradisional yang mencampurkan sarang burung walet ke dalam tonik penguat (Nazaruddin,1998:2).

Kualitas sarang wallet antara lain ditentukan dari bentuk sarang, warna, ukuran, keutuhan, serta kebersihan. Ada sarang yang berbentuk mangkok, ada yang mangkok kecil, bentuk sampan, dan bentuk sudut, Dalam sebuah gedung, hasil produksi sarang walet memiliki kualitas yang berbeda-beda. Ada yang 80 % kualitas sarang waletnya bagus, sehingga nilai jualnya tinggi, namun sebaliknya ada juga yang 80 % kualitas sarangnya kurang bagus, sehingga nilai jualnya rendah. Sarang burung wallet dapat dikatakan baik dan mempunyai nilai jual tinggi apabila ukurannya besar, warna putih-merah dan utuh.

Cara budidaya burung wallet agar hasilnya bisa maksimal
Sarang burung wallet dapat menghasilkan kualitas yang baik dan nilai jual yang tinggi apabila didukung dengan cara dan teknik dalam pembudidayaanya. Cara dan teknik pembudidayaan yang baik untuk burung wallet yaitu:

Menentukan lokasi dan persyaratan kandang
  1. Dataran rendah dengan ketinggian maksimum 1000 m dpl.
  2. Daerah yang jauh dari jangkauan pengaruh kemajuan teknologi dan perkembangan masyarakat.
  3. Daerah yang jauh dari gangguan burung-burung buas pemakan daging.
  4. Persawahan, padang rumput, hutan-hutan terbuka, pantai, danau, sungai,rawa-rawa merupakan daerah yang paling tepat.

Penyiapan sarana dan peralatan
1. Suhu, kelembapan, dan penerangan. Gedung untuk kandang walet harus memiliki suhu, kelembaban danpenerangan yang mirip dengan gua-gua alami. Suhu gua alami berkisarantara 24-26 derajat C dan kelembaban ± 80-95 %.Pengaturan kondisi suhu dan kelembaban dilakukan dengan: Melapisi plafon dengan sekam setebal 20 cmb. Membuat saluran-saluran air atau kolam dalam gedung. Menggunakan ventilasi dari pipa bentuk “L” yang berjaraknya 5 m satulubang, berdiameter 4 cm. Menutup rapat pintu, jendela dan lubang yang tidak terpakai. Pada lubang keluar masuk diberi penangkal sinar yang berbentuk corongdari goni atau kain berwarna hitam sehingga keadaan dalam gedung akanlebih gelap. Suasana gelap lebih disenangi walet. Bentuk dan konstruksi gedung umumnya, rumah walet seperti bangunan gedung besar, luasnya bervariasidari 10×15 m2 sampai 10×20 m2. Makin tinggi wuwungan (bubungan) dansemakin besar jarak antara wuwungan dan plafon, makin baik rumah waletdan lebih disukai burung walet. Rumah tidak boleh tertutup oleh pepohonantinggi.Tembok gedung dibuat dari dinding berplester sedangkan bagian luar daricampuran semen. Bagian dalam tembok sebaiknya dibuat dari campuran pasir, kapur dan semen dengan perbandingan 3:2:1 yang sangat baik untukmengendalikan suhu dan kelembaban udara. Untuk mengurangi bau semendapat disiram air setiap hari.Kerangka atap dan sekat tempat melekatnya sarang-sarang dibuat dari kayu-kayu yang kuat, tua dan tahan lama, awet, tidak mudah dimakan rengat.Atapnya terbuat dari genting.Gedung walet perlu dilengkapi dengan roving room sebagai tempat berputarputardan resting room sebagai tempat untuk beristirahat dan bersarang.Lubang tempat keluar masuk. Burung berukuran 20×20 atau 20×35 cm2dibuat di bagian atas. Jumlah lubang tergantung pada kebutuhan dan kondisigedung. Letaknya lubang jangan menghadap ke timur dan dinding lubang dicat hitam.

2. Pembibitan. Umumnya para peternak burung walet melakukan dengan tidak sengaja. Banyaknya burung walet yang mengitari bangunan rumah dimanfaatkan oleh para peternak tersebut. Untuk memancing burung agar lebih banyak lagi, pemilik rumah menyiapkan tape recorder yang berisi rekaman suara burung wallet. Ada juga yang melakukan penumpukan jerami yang menghasilkan serangga-serangga kecil sebagai bahan makanan burung walet.
• Pemilihan Bibit dan Calon Induk Sebagai induk walet dipilih burung sriti yang diusahakan agar mau bersarang di dalam gedung baru. Cara untuk memancing burung sriti agar masuk dalam gedung baru tersebut dengan menggunaka kaset rekaman dari wuara walet atau sriti. Pemutaran ini dilakukan pada jam 16.00–18.00, yaitu waktu burung kembali mencari makan.
• Perawatan Bibit dan Calon IndukDi dalam usaha budidaya walet, perlu disiapkan telur walet untuk ditetaskan pada sarang burung sriti. Telur dapat diperoleh dari pemilik gedung walet yang sedang melakukan “panen cara buang telur”. Panen ini dilaksanakan setelah burung walet membuat sarang dan bertelur dua butir. Telur walet diambil dan dibuang kemudian sarangnya diambil. Telur yang dibuang dalam panen ini dapat dimanfaatkan untuk memperbanyak populasi burung walet dengan menetaskannya di dalam sarang sriti.

Memilih Telur Walet,
  1. Telur yang dipanen terdiri dari 3 macam warna, yaitu :
  2. Merah muda, yang baru keluar dari kloaka induk berumur 0–5 hari. Putih kemerahan, berumur 6–10 hari.
  3. Putih pekat, mendekati waktu menetas berumur 10–15 hari.
  4. Telur walet berbentuk bulat panjang, ukuran 2,014x1,353 cm dengan berat 1,97 gram. Ciri telur yang baik harus kelihatan segar dan tidak boleh menginap kecuali dalam mesin tetas. Telur tetas yang baik mempunyai kantung udara yang relatif kecil. Stabil dan tidak bergeser dari tempatnya. Letak kuning telur harus ada ditengah dan tidak bergerak-gerak, tidak ditemukan bintik darah. Penentuan kualitas telur di atas dilakukan dengan peneropongan.
  5. Membawa telur walet telur yang didapat dari tempat yang jaraknya dekat dapat berupa telur yang masih muda atau setengah tua. Sedangkan telur dari jarak jauh, sebaiknya berupa telur yang sudah mendekati menetas. Telur disusun dalam spon yang berlubang dengan diameter 1 cm. Spon dimasukkan ke dalam keranjang plastik berlubang kemudian ditutup. Guncangan kendaraan dan AC yang terlalu dingin dapat mengakibatkan telur mati. Telur muda memiliki angka kematian hampir 80% sedangkan telur tua lebih rendah.
  6. Menetaskan telur walet pada mesin penetas Suhu mesin penetas sekitar 40 ° C dengan kelembaban 70%. Untuk memperoleh kelembaban tersebut dilakukan dengan menempatkan piring atau cawan berisi air di bagian bawah rak telur. Diusahakan agar air didalam cawan tersebut tidak habis. Telur-telur dimasukan ke dalam rak telur secara merata atau mendata dan jangan tumpang tindih. Dua kali sehari posisi telur-telur dibalik dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan embrio. Di hari ketiga dilakukan peneropongan telur. Telur-telur yang kosong dan yang embrionya mati dibuang. Embrio mati tandanya dapat terlihat pada bagian tengah telur terdapat lingkaran darah yang gelap. Sedangkan telur yang embrionya hidup akan terlihat seperti sarang laba-laba.
  7. Pembalikan telur dilakukan sampai hari ke-12. Selama penetasan mesin tidak boleh dibuka kecuali untuk keperluan pembalikan atau mengisi cawan pengatur kelembaban. Setelah 13–15 hari telur akan menetas.
  8. Pemeliharaan
  • Perawatan ternak anak burung walet yang baru menetas tidak berbulu dan sangat lemah. Anak walet yang belum mampu makan sendir perlu disuapi dengan telur semut (kroto segar) tiga kali sehari. Selama 2–3 hari anak walet ini masih memerlukan pemanasan yang stabil dan intensif sehingga tidak perlu dikeluarkan dari mesin tetas. Setelah itu, temperatur boleh diturunkan 1–2 derajat/hari dengan cara membuka lubang udara mesin. Setelah berumur ± 10 hari saat bulu-bulu sudah tumbuh anak walet dipindahkan ke dalam kotak khusus. Kotak ini dilengkapi dengan alat pemanas yang diletakan ditengah atau pojok kotak. Setelah berumur 43 hari, anak-anak walet yang sudah siap terbang dibawa ke gedung pada malam hari, kemudian dletakan dalam rak untuk pelepasan. Tinggi rak minimal 2 m dari lantai. Dengan ketinggian ini, anak waket akan dapat terbang pada keesokan harinya dan mengikuti cara terbang walet dewasa.
  • •Sumber Pakan Burung walet merupakan burung liar yang mencari makan sendiri. Makanannya adalah serangga-serangga kecil yang ada di daerah pesawahan, tanah terbuka, hutan dan pantai/perairan. Untuk mendapatkan sarang walet yang memuaskan, pengelola rumah walet harus menyediakan makanan tambahan terutama untuk musim kemarau. Beberapa cara untuk mengasilkan serangga adalah:
a. Menanam tanaman dengan tumpang sari
b. Budidaya serangga yaitu kutu gaplek dan nyamuk
c. Membuat kolam di pekarangan rumah wallet
d. Menumpuk buah-buah busuk di pekarangan rumah

Budidaya Walet


Mengenal Burung Walet

Burung Walet merupakan burung pemakan serangga yang bersifat aerial dan suka meluncur. Burung ini berwarna gelap, terbangnya cepat dengan ukuran tubuh sedang/kecil, dan memiliki sayap berbentuk sabit yang sempit dan runcing, kakinya sangat kecil begitu juga paruhnya dan jenis burung ini tidak pernah hinggap di pohon. Burung walet mempunyai kebiasaan berdiam di gua-gua atau rumah-rumah yang cukup lembab, remang-remang sampai gelap dan menggunakan langit-langit untuk menempelkan sarang sebagai tempat beristirahat dan berkembang biak (Tim Penulis PS,1994).
Perlu diketahui sifat burung ini liar, pemakan serangga, suka terbang, kakinya lemah, tak kuat berdiri dan bertengger, sarangnya dibuat dari air liurnya, ukuran panjang tubuhnya sekitar 10-16 cm, sayapnya panjang melengkung dan tubuhnya ramping, bulunya berwarna coklat kehitaman, telurnya hanya dua butir, mulai terbang jam 5 pagi dan pulang jam 5-7 sore.

Burung walet mempunyai sifat kecurigaan dan tingkat kehati-hatiannya sangat tinggi, hal ini disebabkan karena burung tersebut tidak mempunyai alat bela diri terhadap pemangsa lain seperti burung alap-alap, burung hantu, tokek, dan tikus. Pada awalnya burung ini hidup di gua-gua yg gelap, lembab dan sejuk. dan umumnya mereka hidup didataran rendah yg mendekati garis pantai dan wilayah habitat mereka tidak jauh dari mereka mencari makan.
Walet memiliki perilaku umum sebagaimana jenis unggas terbang lain. Namun, burung yang kini menjadi primadona bisnis ini juga memiliki perilaku khassesuai dengan sifat-sifatnya. Mempelajari dan memahami perilaku serta sifat-sifat walet dapat membantu peternak dalam upaya pencegahan walet ber-migrasi.
Dibawah ini, beberapa sifat dari burung walet yang patut dikenali :Budidaya burung wallet yang ditunggu-tunggu adalah sarang yang berasal dari air liur burung wallet yang mempunyai keistimewaan selain hanya sebagai suatu jenis makanan, ternyata sarang ini dapat bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit paru-paru, panas dalam melancarkan peredaran darah dan penambah tenaga. ludah walet ini juga memiliki kandungan gizi yang tinggi dan berkhasiat sebagai aphrodisiac. Banyak sinshe dan ahli pengobatan China tradisional yang mencampurkan sarang burung walet ke dalam tonik penguat (Nazaruddin,1998:2).

Kualitas sarang wallet antara lain ditentukan dari bentuk sarang, warna, ukuran, keutuhan, serta kebersihan. Ada sarang yang berbentuk mangkok, ada yang mangkok kecil, bentuk sampan, dan bentuk sudut, Dalam sebuah gedung, hasil produksi sarang walet memiliki kualitas yang berbeda-beda. Ada yang 80 % kualitas sarang waletnya bagus, sehingga nilai jualnya tinggi, namun sebaliknya ada juga yang 80 % kualitas sarangnya kurang bagus, sehingga nilai jualnya rendah. Sarang burung wallet dapat dikatakan baik dan mempunyai nilai jual tinggi apabila ukurannya besar, warna putih-merah dan utuh.Cara budidaya burung wallet agar hasilnya bisa maksimal
Sarang burung wallet dapat menghasilkan kualitas yang baik dan nilai jual yang tinggi apabila didukung dengan cara dan teknik dalam pembudidayaanya. Cara dan teknik pembudidayaan yang baik untuk burung wallet yaitu:
Menentukan lokasi dan persyaratan kandang
Dataran rendah dengan ketinggian maksimum 1000 m dpl.
Daerah yang jauh dari jangkauan pengaruh kemajuan teknologi dan perkembangan masyarakat.
Persawahan, padang rumput, hutan-hutan terbuka, pantai, danau, sungai,rawa-rawa merupakan daerah yang paling tepat.
Penyiapan sarana dan peralatan
Suhu, kelembapan, dan penerangan.
Gedung untuk kandang walet harus memiliki suhu, kelembaban dan penerangan yang mirip dengan gua-gua alami. Suhu gua alami berkisarantara 24-26 derajat C dan kelembaban ± 80-95 %.Pengaturan kondisi suhu dan kelembaban dilakukan dengan:
Melapisi plafon dengan sekam setebal 20 cm.
Membuat saluran-saluran air atau kolam dalam gedung.
Menggunakan ventilasi dari pipa bentuk “L” yang berjaraknya 5 m satu lubang, berdiameter 4 cm. Menutup rapat pintu, jendela dan lubang yang tidak terpakai.
Pada lubang keluar masuk diberi penangkal sinar yang berbentuk corongdari goni atau kain berwarna hitam sehingga keadaan dalam gedung akan lebih gelap. Suasana gelap lebih disenangi walet. Bentuk dan konstruksi gedung umumnya, rumah walet seperti bangunan gedung besar, luasnya bervariasidari 10×15 m2 sampai 10×20 m2. Makin tinggi wuwungan(bubungan) dansemakin besar jarak antara wuwungan dan plafon, makin baik rumah walet dan lebih disukai burung walet. Rumah tidak boleh tertutup oleh pepohonan tinggi.Tembok gedung dibuat dari dinding berplester sedangkan bagian luar daricampuran semen. Bagian dalam tembok sebaiknya dibuat dari campuran pasir, kapur dan semen dengan perbandingan 3:2:1 yang sangat baik untuk mengendalikan suhu dan kelembaban udara. Untuk mengurangi bau semendapat disiram air setiap hari.Kerangka atap dan sekat tempat melekatnya sarang-sarang dibuat dari kayu-kayu yang kuat, tua dan tahan lama, awet, tidak mudah dimakan rengat.Atapnya terbuat dari genting. Gedung walet perlu dilengkapi dengan roving room sebagai tempat berputar putar dan resting room sebagai tempat untuk beristirahat dan bersarang.Lubang tempat keluar masuk. Burung berukuran 20×20 atau 20×35 cm2dibuat di bagian atas. Jumlah lubang tergantung pada kebutuhan dan kondisigedung. Letaknya lubang jangan menghadap ke timur dan dinding lubang dicat hitam.

Pembibitan.
Umumnya para peternak burung walet melakukan dengan tidak sengaja. Banyaknya burung walet yang mengitari bangunan rumah dimanfaatkan oleh para peternak tersebut. Untuk memancing burung agar lebih banyak lagi, pemilik rumah menyiapkan tape recorder yang berisi rekaman suara burung wallet. Ada juga yang melakukan penumpukan jerami yang menghasilkan serangga-serangga kecil sebagai bahan makanan burung walet.

Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Sebagai induk walet dipilih burung sriti yang diusahakan agar mau bersarang di dalam gedung baru. Cara untuk memancing burung sriti agarmasuk dalam gedung baru tersebut dengan menggunaka kaset rekaman dari suara walet atau sriti. Pemutaran ini dilakukan pada jam 16.00–18.00, yaitu waktu burung kembali mencari makan.

Perawatan Bibit dan Calon Induk.
Di dalam usaha budidaya walet, perlu disiapkan telur walet untuk ditetaskan pada sarang burung sriti. Telur dapat diperoleh dari pemilik gedung walet yang sedang melakukan “panen cara buang telur”. Panen ini dilaksanakan setelah burung walet membuat sarang dan bertelur dua butir. Telur walet diambil dan dibuang kemudian sarangnya diambil. Telur yang dibuang dalam panen ini dapat dimanfaatkan untuk memperbanyak populasi burung walet dengan menetaskannya di dalam sarang sriti.

Telur yang dipanen terdiri dari 3 macam warna, yaitu :
Merah muda, yang baru keluar dari kloaka induk berumur 0–5 hari.
Putih kemerahan, berumur 6–10 hari.
Putih pekat, mendekati waktu menetas berumur 10–15 hari.
Telur walet berbentuk bulat panjang, ukuran 2,014x1,353 cm dengan berat 1,97 gram. Ciri telur yang baik harus kelihatan segar dan tidak boleh menginap kecuali dalam mesin tetas. Telur tetas yang baik mempunyai kantung udara yang relatif kecil. Stabil dan tidak bergeser dari tempatnya. Letak kuning telur harus ada ditengah dan tidak bergerak-gerak, tidak ditemukan bintik darah. Penentuan kualitas telur di atas dilakukan dengan peneropongan.
Membawa telur walet telur yang didapat dari tempat yang jaraknya dekat dapat berupa telur yang masih muda atau setengah tua. Sedangkan telur dari jarak jauh, sebaiknya berupa telur yang sudah mendekati menetas. Telur disusun dalam spon yang lubang dengan diameter 1 cm. Spon dimasukkan ke dalam keranjang plastik berlubang kemudian ditutup. Guncangan kendaraan dan AC yang terlalu dingin dapat mengakibatkan telur mati. Telur muda memiliki angka kematian hampir 80% sedangkan telur tua lebih rendah.
Menetaskan telur walet pada mesin penetas Suhu mesin penetas sekitar 40 ° C dengan kelembaban 70%. Untuk memperoleh kelembaban tersebut dilakukan dengan menempatkan piring atau cawan berisi air di bagian bawah rak telur. Diusahakan agar air didalam cawan tersebut tidak habis. Telur-telur dimasukan ke dalam rak telur secara merata atau mendata dan jangan tumpang tindih. Dua kali sehari posisi telur-telur dibalik dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan embrio. Di hari ketiga dilakukan peneropongan telur. Telur-telur yang kosong dan yang embrionya mati dibuang. Embrio mati tandanya dapat terlihat pada bagian tengah telur terdapat lingkaran darah yang gelap. Sedangkan telur yang embrionya hidup akan terlihat seperti sarang laba-laba. Pembalikan telur dilakukan sampai hari ke-12. Selama penetasan mesin tidak boleh dibuka kecuali untuk keperluan pembalikan atau mengisi cawan pengatur kelembaban. Setelah 13–15 hari telur akan menetas.
Perawatan ternak anak burung walet yang baru menetas tidak berbulu dan sangat lemah. Anak walet yang belum mampu makan sendir perlu disuapi dengan telur semut (kroto segar)tiga kali sehari. Selama 2–3 hari anak walet ini masih memerlukan pemanasan yang stabil dan intensif sehingga tidak perlu dikeluarkan dari mesin tetas. Setelah itu, temperatur boleh diturunkan 1–2 derajat/hari dengan cara membuka lubang udara mesin. Setelah berumur ± 10 hari saat bulu-bulu sudah tumbuh anak walet dipindahkan ke dalam kotak khusus. Kotak ini dilengkapi dengan alat pemanas yang diletakan ditengah atau pojok kotak. Setelah berumur 43 hari, anak-anak walet yang sudah siap terbang dibawa ke gedung pada malam hari, kemudian dletakan dalam rak untuk pelepasan. Tinggi rak minimal 2 m dari lantai. Dengan ketinggian ini, anak walet akan dapat terbang pada keesokan harinya dan mengikuti cara terbang walet dewasa.
Sumber Pakan Burung walet merupakan burung liar yang mencari makan sendiri. Makanannya adalah serangga-serangga kecil yang ada di daerah pesawahan, tanah terbuka, hutan dan pantai/perairan. Untuk mendapatkan sarang walet yang memuaskan, pengelola rumah walet harus menyediakan makanan tambahan terutama untuk musim kemarau. Beberapa cara untuk mengasilkan serangga adalah:
Menanam tanaman dengan tumpang sari
Budidaya serangga yaitu kutu gaplek dan nyamuk
Membuat kolam di pekarangan rumah wallet
Menumpuk buah-buah busuk di pekarangan rumah