03 Desember 2011

Penyakit dan Gangguan pada Ginjal

NEFRITIS atau peradangan ginjal, adalah salah satu penyakit ginjal yang sering ditemui. Gejala utamanya adalah tampaknya elemen seperti albumin di dalam air seni. Kondisi ini disebut albuminuria. Sel-sel darah merah dan darah putih dan serpihan granular yang kesemuanya tampak dalam pemeriksaan mikroskopik pada air seni.
Gejala ini lebih sering nampak terjadi pada masa kanak-kanak dan dewasa dibanding pada orang-orang setengah baya. Bentuk yang paling umum dijumpai dari nefritis adalah glomerulonefritis. Seringkali terjadi dalam periode 3 sampai 6 minggu setelah infeksi streptokokus.
Penderita biasanya mengeluh tentang rasa dingin, demam, sakit kepala, sakit punggung, dan udema (bengkak) pada bagian muka biasanya sekitar mata (kelopak), mual dan muntah-muntah. Sulit buang air kecil dan air seni menjadi keruh.
Prognosis biasanya dapat menyembuhkan dan penderita sembuh total. Namun pada beberapa orang gejala ini berkembang menjadi kronis. Pada keadaan ini proses kerusakan ginjal terjadi menahun dan selama itu gejalanya tidak tampak.
Akan tetapi pada akhirnya orang-orang tersebut dapat menderita uremia (darah dalam air seni.Red) dan gagal ginjal.
Nefrosis adalah suatu jenis nefritis yang ditandai dengan penurunan kondisi pembuluh-pembuluh pada ginjal. Nefrosis murni sangat jarang dijumpai. Yang lebih sering ditemui adalah yang berhubungan dengan glomerulonefritis atau penyakit- penyakit lain yang menyerang ginjal. Akan tetapi, istilah nefrosis masih digunakan bagi gejala yang ditunjukkan oleh timbulnya udema. Jumlah albumin yang berlebihan pada air seni, kolesterol yang berlebihan pada darah dan pengeluaran air seni yang relatif normal.
Nefrosklerosis atau pengerasan pembuluh arteri yang menuju ke ginjal, adalah suatu kelainan yang ditunjukkan dengan adanya albumin dalam air seni. Zat-zat tertentu serta terkadang dijumpai sel darah merah atau putih dalam darah(hematuria), terkadang disertai penyakit hipertensi. Pada intinya adalah terjadinya pengerasan dari pembuluh arteri kecil pada ginjal, disertai terjadinya pengerutan pada glomeruli dan perubahan patologis pada jaringan yang koyak atau luka.
Batu (kalkulus) ginjal dapat terbentuk dari timbunan kristal pada air seni pada ginjal atau pelvis ginjal. Seringkali batu ini tersusun atas kalsium oksalat.
Terjadinya infeksi atau buang air kecil kurang teratur dapat mempengaruhi pembentukan batu ginjal. Kadang munculnya batu ginjal terjadi di saat kadar kalsium dalam darah meninggi secara tidak normal, juga jika kelenjar paratiroid kelebihan memproduksi air seni.
Terkadang, batu tersebut dapat terbentuk ketika tingkat asam urat dalam darah terlalu tinggi, biasanya karena terlalu banyak makan daging. Terlalu banyak mengkonsumsi kalsium dan oksalat serta kurang minum sering diasosiasikan dengan pembentukan batu ginjal ini. Pada banyak kasus yang ada, penyebabnya tidak diketahui secara pasti.
Batu ginjal dapat menyebabkan peradangan infeksi, pendarahan, sakit pada saat buang air kecil, atau kencing tidak lancar. Batu yang kecil cenderung mengalir menuju kandung kemih melalui ureter, biasanya diikuti rasa sakit bagi penderitanya. Kolik, nyeri yang ‘amat sangat’ dirasakan penderita, yang disebabkan oleh batu biasanya membutuhkan satu atau lebih suntikan penahan rasa sakit.
Rasa sakit dapat muncul tiba -tiba sehabis berolah raga. Ketika batu telah berada di dalam kandung kemih, biasanya hanyut bersama air seni begitu saja dan rasa sakit hilang begitu saja. Jika batunya terlalu besar, maka perawatan lanjutan akan diperlukan. Baik berupa operasi atau litotripsi, yakni suatu prosedur yang mempergunakan kejutan gelombang listrik untuk memecahkan batu tersebut.
Uraemia adalah keracunan yang disebabkan oleh akumulasi zat-zat buangan tubuh yang tidak dapat diuraikan oleh ginjal. Terjadi biasanya pada tahap akhir dari penyakit ginjal kronis dan ditunjukkan oleh kelelahan, sakit kepala, rasa mual, dan sulit tidur, kejang-kejang, pingsan mendadak, dan koma. Prognosisnya kurang baik. Akan tetapi, pada tahun 1980-an, teknik dialisis atau cuci darah periodik untuk membersihkan darah dari racun, transplantasi ginjal, telah membawa harapan baru bagi penderita.
Pielonefritis adalah infeksi ginjal karena bakteri. Pielonefritis akut seringkali disertai demam, rasa dingin, pedih pada bagian yang sakit, sering buang air kecil, dan sensasi seperti terbakar saat buang air kecil. Pielonefritis kronis terjadi secara bertahap, biasanya tanpa gejala dan penyakit ini dapat mengarah pada kerusakan
ginjal dan uraemia. Penyakit ini lebih umum dijumpai pada wanita dibanding pada laki-laki dan sering terjadi pada penderita diabetes.
Tumor Wilms adalah sejenis tumor ganas pada ginjal. Sering terjadi pada anak kecil. Akhir-akhir ini, suatu perawatan telah dikembangkan untuk anak-anak yang menderita kelainan ini. (net/ogi)

Sumber : http://www.indomedia.com/metrobanjar/

01 Desember 2011

Hanya Satu Yang Kurang Dari Wanita....

Ketika Tuhan menciptakan wanita, malaikat datang dan bertanya,

"Mengapa begitu lama menciptakan wanita, Tuhan?"

Tuhan menjawab,

"Sudahkah engkau melihat setiap detail yang saya ciptakan untuk wanita?" Lihatlah dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan, dan semua itu hanya dengan dua tangan".

Malaikat menjawab dan takjub,

"Hanya dengan dua tangan? tidak mungkin!

Tuhan menjawab,

"Tidakkah kau tahu, dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja 18 jam sehari".

Malaikat mendekat dan mengamati wanita tersebut dan bertanya,

"Tuhan, kenapa wanita terlihat begitu lelah dan rapuh seolah-olah terlalu banyak beban baginya?"

Tuhan menjawab,

"Itu tidak seperti yang kau bayangkan, itu adalah air mata."

"Untuk apa?", tanya malaikat.

Tuhan melanjutkan,

"Air mata adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebanggaan, serta wanita ini mempunyai kekuatan mempesona laki-laki, ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki wanita. Dia dapat mengatasi beban lebih dari laki-laki, dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri, dia mampu tersenyum saat hatinya menjerit, mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan. Dia berkorban demi orang yang dicintainya, dia mampu berdiri melawan ketidakadilan, dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang, dia girang dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia, dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran. Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian, tapi dia mampu mengatasinya. Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka."

"Cintanya tanpa syarat. Hanya ada satu yang kurang dari wanita, Dia sering lupa betapa berharganya dia .."

21 November 2011

99 Langkah Meningkatkan Iman

Sudahkah hari ini kita meningkatkan iman,...coba mungkin ada salah satunya seperti di bawah ini :

01. Bersyukur apabila mendapat nikmat;
02. Sabar apabila mendapat kesulitan;
03. Tawakal apabila mempunyai rencana/program;
04. Ikhlas dalam segala amal perbuatan;
05. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan;
06. Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan;
07. Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan;
08. Jangan usik dengan kekayaan orang;
09. Jangan hasad dan iri atas kejayaan orang;
10. Jangan sombong kalau memperoleh kejayaan;
11. Jangan tamak kepada harta;
12. Jangan terlalu terlalu agungkan akan sesuatu kedudukan;
13. Jangan hancur karena kezaliman;
14. Jangan goyah kerana fitnah;
15. Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi
kemampuan diri.
16. Jangan campuri harta dengan harta yang haram;
17. Jangan sakiti ayah dan ibu;
18. Jangan usir orang yang meminta-minta;
19. Jangan sakiti anak yatim;
20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar;
21. Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil;
22. Banyakkan berkunjung ke rumah Allah (masjid);
23. Lakukan solat dengan ikhlas dan khusyu;
24. Lakukan solat fardhu di awal waktu, berjamaah di masjid;
25. Biasakan solat malam;
26. Perbanyak dzikir dan do'a kepada Allah;
27. Lakukan puasa wajib dan puasa sunat;
28. Sayangi dan santuni fakir miskin;
29. Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah;
30. Jangan marah berlebih-lebihan;
31. Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan;
32. Bersatulah karena Allah dan berpisahlah karena Allah;
33. Berlatihlah konsentrasikan fikiran;
34. Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah maaf apabila karena sesuatu sebab tidak dapat dipenuhi;
35. Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syaitan;
36. Jangan percaya ramalan manusia;
37. Jangan terlampau takut miskin;
38. Hormatilah setiap orang;
39. Jangan terlampau takut kepada manusia;
40. Jangan sombong, takabur dan besar kepala;
41. Berlakulah adil dalam segala urusan;
42. Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah;
43. Bersihkan rumah dari patung-patung berhala;
44. Hiasi rumah dengan bacaan Al-Quran;
45. Perbanyakkan silaturrahim;
46. Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam;
47. Bicaralah secukupnya;
48. Beristeri/bersuami kalau sudah siap segala-galanya;
49. Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu;
50. Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur;
51. Jauhkan diri dari penyakit-penyakit bathin;
52. Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga;
53. Makanlah secukupnya, tidak kekurangan dan tidak berlebihan;
54. Hormatilah kepada guru dan ulama;
55. Sering-sering berselawat kepada nabi;
56. Cintai keluarga Nabi saw;
57. Jangan terlalu banyak hutang;
58. Jangan terlampau mudah berjanji;
59. Selalu ingat akan saat kematian dan sedar bahawa kehidupan dunia adalah kehidupan sementara;
60. Jauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat seperti bercakap-cakap yang tidak berguna;
61. Bergaul lah dengan orang-orang soleh;
62. Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar;
63. Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu;
64. Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita;
65. Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan lagi;
66. Jangan membenci seseorang karena pahaman dan pendiriannya;
67. Jangan benci kepada orang yang membenci kita;
68. Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan sesuatu pilihan
69. Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka yang mendapatkan kesulitan.
70. Jangan melukai hati orang lain;
71. Jangan membiasakan berkata dusta;
72. Berlakulah adil, walaupun kita sendiri akan mendapatkan kerugian;
73. Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab;
74. Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan;
75. Hormati orang lain yang lebih tua dari kita
76. Jangan membuka aib orang lain;
77. Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita, lihat pula orang yang lebih berprestasi dari kita;
78. Ambilah pelajaran dari pengalaman orang-orang arif dan bijaksana;
79. Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan;
80. Jangan sedih karena miskin dan jangan sombong karena kaya;
81. Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk agama,bangsa dan negara;
82. Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain;
83. Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara;
84. Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa;
85. Hargai prestasi dan pemberian orang;
86. Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan kesenangan;
87. Akrablah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak menyenangkan.
88. Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuai dengan norma-norma agama dan keadaan diri kita;
89. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fisikal atau mental kita menjadi terganggu;
90. Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana;
91. Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang dan pandai-pandailah untuk melupakan jasa kita;
92. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu dan jangan berkata sesuatu yang dapat menyebabkan orang lain terhina;
93. Jangan cepat percaya kepada berita jelek yang menyangkut teman kita sebelum dipastikan kebenarannya;
94. Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban;
95. Sambutlah uluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban dan keramahan dan tidak berlebihan;
96. Jangan memaksa diri untuk melakukan sesuatu yang diluar kemampuan diri;
97. Waspadalah akan setiap ujian, cobaan, godaan dan tentangan. Jangan lari dari kenyataan kehidupan;
98. Yakinlah bahwa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan dan setiap kejahatan akan melahirkan kerosakan;
99. Jangan berjaya di atas penderitaan orang dan jangan kaya dengan memiskinkan orang.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Arti_iman
http://fazakkeer.blogspot.com/2011/01/99-langkah-meningkatkan-iman.html

I Love You, My Friend!

Cerita Umum by Bunda Iin

Gadis itu tertawa lebar, suaranya membahana di tengah-tengah teman-temannya. Entah apa yang membuatnya bisa begitu geli sampai tertawa selebar itu. Aku jadi ikut tersenyum melihat tingkahnya dari tempatku duduk. Kami memang berjanji bertemu di restoran, tapi karena aku mungkin terlambat maka ia pergi menyapa teman-temannya yang juga datang ke restoran itu.

Namanya Mia, gadis muda berusia sembilan belas tahun, berambut pendek dan ada lesung pipit di pipi sebelah kirinya. Sebuah kacamata warna coklat bertengger manis di hidungnya yang bangir, tapi kacamata itu tak mampu menutupi mata riangnya yang tampak selalu tertawa setiap kali ia sedang bahagia. Ia cukup tinggi untuk gadis seumuran dia, hanya menurutku ia sedikit terlalu kurus.

Mia, sahabat mantan pacarku. Anaknya lincah bagai kijang. Suasana selalu ramai setiap kali dia ada. Tawanya tak pernah ditahan-tahan seperti gadis pada umumnya. Ia tertawa sesukanya, bercanda sesuka hati dan kadang-kadang ia berkata apa adanya, tajam dan menusuk saking jujurnya.

Mantan pacarku yang mengenalkan kami. Tapi justru setelah hubunganku berakhir, aku malah akrab dengan Mia. Mia memang mudah sekali bergaul. Ia mudah sekali beradaptasi dengan lingkungan. Aku yang pendiam benar-benar menikmati saat-saat bersama Mia. Ia sungguh gadis yang menyenangkan.

Dikelilingi banyak teman laki-laki, tidak membuat Mia mudah punya pacar. Hampir setahun aku mengenalnya, aku tak pernah melihat ia menggandeng pacar. Setiap kali kutanya, ia selalu bilang ia sudah punya banyak teman lelaki yang melindunginya. Ia seperti tak mau diikat oleh hubungan dengan lelaki. Ia gadis bebas, gadis baik hati yang bersedia menghabiskan waktu berjam-jam mendengarkan cerita tapi ketika ia bercerita, semuanya mengalir bagai sungai membuat kita betah mendengarkan.

Aku suka Mia, entah mulai kapan. Apa saat aku sakit dan dia datang menengokku diam-diam? Atau ketika ia membawakanku setumpuk buku dan video kartun yang menurutku tak lucu tapi bisa membuatnya tergelak sampai mengeluarkan air mata? Atau saat kami sedang memancing sementara dia justru tertidur di kapal? Atau karena kami sering makan bersama di luar? Entahlah, perasaan itu datang pelan-pelan, lalu semakin lama semakin sulit disembunyikan.

Kami jarang bertemu langsung karena Mia selalu punya agenda dengan teman-temannya. Saking jarangnya aku jadi malas ke rumah kontrakannya, kecuali hari hujan. Mia memang tak pernah bilang tapi Mia paling takut dengan suara petir dan Cuma aku yang tahu. Mia tinggal berdua dengan seorang teman perempuan. Aku bisa tahu ketika suatu kali di tengah badai petir saat Mia sendirian, aku meneleponnya. Ia menangis ketakutan di telepon dan akupun segera datang menemaninya. Walaupun harus semalaman berada di teras dan kedinginan, tapi aku senang akhirnya aku tahu kelemahan gadis periang itu.

Setiap hari Mia rajin meneleponku meskipun tak lama, kadang-kadang hanya sekedar menggoda dan bercanda saja. Tapi setiap hari pula aku selalu menunggu telepon-teleponnya. Pelan-pelan Mia memang menguasai hati dan pikiranku.

Aku ingin sekali menikahi gadis itu. Suatu kali itulah yang timbul di kepalaku. Tapi jelas itu sangat tidak mungkin. Usiaku sudah menginjak tahun ketiga puluh tiga, sementara Mia belum genap dua puluh tahun. Sahabat laki-laki Mia yang lain juga lebih muda, lebih mapan dan mereka lebih cocok dengan Mia. Tak mungkin aku melontarkan keinginan itu pada gadis itu. Maka kupendam keinginan itu dalam hati.

“Halo friend! Apa kabar?” Rupanya Mia sudah menghampiriku. Ia datang menyapaku dan meninju bahuku dengan tangannya yang mungil, membuyarkan lamunanku.

“Baik, friend. Gimana kerjaanmu?” Sapaan friend itu memang panggilan khas antara aku dan Mia, gadis itu lalu duduk di sampingku.

“Gitu deh, sibuk dan ngebosenin.” Mia memanggil pelayan sembari menatap menu di depannya. Seorang pelayan mendekati kami, Mia menyebutkan pesanannya dengan detail. Ia memang selalu memesan menu yang sama. Sepiring nasi goreng, tidak boleh pedas, telor goreng ceplok dan segelas air teh manis dingin. Aku bahkan menyebutnya dalam hati sebelum Mia selesai memesan.

“Teman-temanmu?”tanyaku sambil memberi isyarat ke arah rombongan tempat tadi Mia tertawa-tawa.

Mia mengangguk kecil, ikut melirik ke arah yang sama, “Dulu pernah kursus di HRD bareng. Mereka baik-baik kok.” Aku hanya mengangguk-angguk mengerti. Mia memang selalu punya teman. Setiap kali kami jalan bersama, Mia selalu bertemu teman-temannya.

“Hmmm…. Aku ingin menikah.” Kepalaku langsung terangkat menatap lurus wajah Mia yang sedang tercenung.

Dadaku terasa sesak, bibirku kelu tapi aku tak boleh menunjukkannya, “Oh ya, dengan siapa?” tanyaku berusaha untuk tenang.

“Mungkin dengan sahabatku.” Jawab Mia tak peduli.

“Apa aku kenal dia?” tanyaku penasaran. Mia tersenyum kecil.

“Mungkin.”

“Bikin penasaran saja. Mia, siapa dia?” desakku.

Mia diam dan menatap lurus padaku, lalu berkata dengan nada tegas, “You… are… my… friend.”

Aku terdiam. Dadaku terasa semakin sesak, tapi aku takut salah mengartikan kata-kata Mia. “Iyalah, aku memang sahabatmu. Semua orang juga tahu itu.”

Tak ada senyum canda di bibir Mia. Ia tetap menatapku, ada tanya terbayang di mata indahnya.

“Serius? Kamu mau nikah sama aku, Mia?” kataku akhirnya memberanikan diri setelah kesunyian menyelimuti kami berdua untuk beberapa menit.

“Ngga.” Jawab Mia pendek.

Hatiku mencelos, “Kukira kau serius.” Kataku sambil tertawa miris menyembunyikan kegalauan dalam hati.

“Ngga nolak, Bodoh!” kata Mia tiba-tiba. Bibirnya merengut kesal. Untuk sesaat aku menatapnya tak percaya.

Kembali aku terkesima, tapi senyum disertai lesung pipit di pipinya membuatku yakin kali ini ia tak sedang bercanda. Aku menarik tangannya, menggenggamnya erat dan berbisik pelan, “Would you marry me, My friend?” Aku tak mau melewatkan kesempatan mendapatkan gadis pujaanku.

Mia mengangguk dan dua bulir airmata jatuh di kedua pipinya. “Sure, My friend.” Jawabnya berbisik di telingaku.

Sebulan kemudian, aku menikahi sahabatku. Sahabat yang masih kucintai sampai sekarang.

Note : Happy Birthday, My Husband! Love You Always, My friend………………………

Kisah inspirasi untuk para istri dan suami

Posted on Oktober 7th, 2011 in Cerita Rumah Tangga by Bunda Iin


Semoga peristiwa di bawah ini membuat kita belajar bersyukur untuk apa yang kita miliki :


Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.


Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.


Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.


Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.


Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.


Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.


Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.


Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.


Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.


“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.


Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”


“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.


Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.


Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi, ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.


Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.


Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.


Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.


Saat pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.


Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.


Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.


Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas. Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.


Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.


Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.


Istriku Liliana tersayang,


Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.


Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.


Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.


Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!


Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.


Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.


Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.


Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”


Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”


Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”


Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”


Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.

16 November 2011

ORANG ALIM ITU SIAPA SIH....

Mungkin muncul pertanyaan siapakah Orang Alim itu? Hingga kini banyak perbedaan dalam menilai siapa orang. …..

ARTI, PENGERTIAN, DEFINISI ALIM adalah a 1) berilmu; berpengetahuan; pandai (dalam hal agama Islam): ia dikenal sebagai orang yang -- ; 2) saleh; tidak nakal: ia sedang -- dan tidak pernah meninggalkan salat; -- ulama orang pandai-pandai dalam pengetahuan agama Islam;

Dalam kehidupan sehari- hari Sebenarnya masih bisa diperdebatkan lagi standar tentang orang yang dianggap alim. Tentu tidak mudah menentukannya kalau yang dijadikan patokan adalah hati yang suci dan bersih. Sedangkan untuk mengetahui isi hati seseorang rasanya tidak mungkin. Setidaknya dibutuhkan waktu yang lama dengan orang tersebut untuk bisa mengetahui isi hati yang sesungguhnya. Itupun hanya berdasarkan tampilan luarnya, seperti sikap perbuatan dan pakaian yang dikenakannya. Biar mudah, sekarang kita sepakati dulu bahwa orang alim yang akan saya tulis disini adalah orang yang ibadahnya kelihatan bagus dan sering memakai peci, sarung, baju kokoh, atau celana yang congklang,.. atau RCTI (Rombongan Celana Tinggi Indonesia…just kidding).

Definisi tersebut tidaklah mutlak, itu hanya digunakan untuk mempermudah bayangan kita terhadap orang alim. Ketika kita melihat dua orang laki-laki, satunya memakai celana biasa dan kaos, sedangkan yang satunya memakai sarung dan baju kokoh, maka pasti kita menganggap bahwa laki-laki kedua adalah orang alim. Meskipun belum tentu sesungguhnya demikian. Cobalah kapan-kapan pergi ke pengadilan dan melihat kasus persidangan pidana. Biasanya disana kita akan melihat terdakwa yang beragama Islam akan memakai celana hitam dan baju putih bersih, tidak lupa juga memakai peci. Apakah kemudian mereka bisa disebut sebagai orang alim?

Tulisan saya ini sebenarnya ingin menyoroti orang-orang yang selama ini dianggap alim tapi menurut saya belum benar-benar alim (termasuk saya senang pake sarung ama baju koko,… enak banyak angin masuk bukan karena ke aliman saya). Saya sering punya pengalaman yang kurang baik dengan orang-orang semacam ini. Menurut saya banyak orang alim yang terjebak dengan satu hal, yaitu mereka lebih mementingkan hubungan dengan Tuhan daripada dengan manusia dan alam. Mereka menganggap bahwa ketika shalatnya bagus, zakat dan puasanya juga bagus, maka mereka merasa seoalah-olah sudah paling benar dan baik dibanding orang lainnya. Mungkin Anda juga pernah punya pengalaman dengan orang seperti ini?

Dalam tulisan ini saya hanya ambil beberapa contoh. Beberapa hari yang lalu saya pergi ke masjid. Kebetulan waktu itu shalat Ashar akan segera dimulai. Seperti biasa para jama’ah disuruh menitipkan tasnya ke tempat penitipan yang biasa dijaga oleh satpam masjid. Semuanya antri dengan baik, kemudian tiba-tiba beberapa orang yang kelihatannya alim datang menyerobot kedepan, tidak mengantri, dan ingin agar tasnya didahulukan. Saya mengatakan alim karena waktu itu mereka memakai celana congklang, baju kokoh, dan pecis dikepalanya. Saya heran, kenapa orang yang seperti ini sama sekali tidak punya rasa menghargai orang lain. Mereka tidak pernah berpikir bagaimana perasaan orang yang diserobot. Jangan-jangan mereka tidak sadar apa yang dilakukannya tidak disukai oleh Tuhan?

Ada juga teman saya yang rajin shalat dan puasanya tapi setiap omongannya sering menyakitkan orang lain. Kalau misalnya hanya satu dua orang saja yang merasa sakit hati, mungkin memang mereka yang sensitif. Tapi ini hampir semua temannya bilang hal yang sama. Tidak hanya itu, teman saya yang satu ini pun sukanya hanya minta-minta saja. Tidak pernah mau membeli barang-barang kebutuhannya sendiri. Prinsipnya, selama masih bisa pinjam teman, kenapa harus beli? Kalau masalahnya tidak mampu tidak jadi masalah. Tapi teman saya yang satu ini sangat mampu hanya saja sepertinya pelit pada diri sendiri dan orang lain. Makanya tidak heran kalau banyak orang yang menjauhinya. Sayangnya, orang seperti ini juga masih dianggap alim karena rajin shalatnya dan pakaiannya yang alim.

Tidak hanya itu, ada satu lagi teman saya yang sepertinya alim sekali tapi setiap naik motor selalu melanggar lampu merah kalau tidak ada polisi, Selagi pake peci tidak mau pake helm. Alasannya Negara Indonesia ini dipimpin oleh pemerintah yang kafir, berdasarkan asas pancasila, bukan berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah rasul sehingga aturannya boleh dilanggar. Bagi saya, apa yang dilakukan teman saya ini adalah hal yang sangat konyol. Masalahnya bukan aturannya berdasarkan Islam atau tidak, tapi melanggar lampu merah dapat membahayakan pengendara yang lain. Makanya tidak heran kalau beberapa kali teman saya ini mau tabrakan. Saya sendiri yakin kalau misalnya Indonesia menjadi Negara Islam, lampu merah pasti masih tetap ada. Tidak mungkin dihilangkan.

Kadang-kadang atas nama Agama kita menjadi egois. Tidak sedikit teman saya yang kelihatan alim memanfaatkan hal ini. Misalnya saja sewaktu sekolah atau kuliah. Ketika telat masuk kelas dan ditanya oleh dosen, mereka selalu beralasan kalau baru saja melakukan shalat jadi telat masuknya. Alasan yang rasanya tidak mungkin bisa dibantah oleh guru atau dosen. Padahal seringkali teman-teman saya ini tidak hanya shalat, tapi ngobrolnya yang lama. Kalau hanya shalat saja pasti lima menit selesai, paling lama sepuluh menit. Tapi beberapa teman saya ini sering telatnya sampai setengah jam. Padahal shalat setelah sekolah ataupun kuliah, waktunya juga masih ada. Inilah gambaran orang-orang alim disekitar kita.

Saya sendiri pernah dicurigai sebagai maling ketika masuk ke masjid. Mungkin wajah saya mirip-mirip maling kali ya? Soalnya saya dulu sering masuk masjid menggunakan celana agak ketat dan memakai jaket gaul (kayak artis band cangcuter. Saya baru tahu kalau dicurigai ketika sudah kenal dengan takmir dan pengurus masjidnya. Menurut mereka saya patut dicurigai karena masuk masjid tidak menggunakan sarung, celana yang rapi, baju kokoh, peci, dan atribut kealiman lainnya. Agak jengkel juga saya. Ketika Minggu pagi saya mengikuti kajian di Masjid, pulangnya saya ditarik uang parkir. Padahal yang lainnya tidak ditarik. Alasannya saya dikira numpang parkir kemudian jalan-jalan ke pasar kebetulan mesjidnya dekat pasar Usut punya usut, saya ditarik karena pakaian saya tidak mencerminkan ikut kajian Minggu pagi. Semuanya hanya gara-gara pakaian.

Banyak orang alim yang tidak sadar bahwa dirinya telah melakukan suatu kesalahan. Contoh yang paling mudah adalah di pesantren. Tempat berkumpulnya para kiyai dan ustadz. Cobalah sekali-kali Anda berkunjung kesana. Kalau beruntung, Anda akan melihat sistem hukuman yang menurut saya sangat sadis dan kejam. Ketika siswa tidak mampu menghafalkan pelajaran yang disuruh untuk dihafalkan, kadang dadanya akan memerah karena cubitan yang begitu keras. Kalau ketahuan tidak memakai kaos kaki siap-siap rotan atau potongan bambu akan mendarat disekujur tubuh. Kalau terlambat ke masjid atau masuk sekolah, kadang pukulan dan tendangan akan melayang ke semua anggota badan.

Beberapa waktu yang lalu saya berkunjung ke sebuah pesantren. Kebetulan waktu itu jam istirahat sekolah. Di lapangan saya melihat puluhan siswa berbaris. Disitulah saya melihat para siswa dipukuli dengan keras hanya karena tidak pakai kaos kaki. Malangnya, kejadian itu disaksikan oleh puluhan ustadz yang mengajar disana. Disamping saya ada juga seoarang ustadz yang membisiki saya bahwa ia sebenarnya tidak setuju dengan sistem hukuman seperti itu. Namun, ia tidak berani bilang hanya karena status ustadz yang melaksanakan hukuman lebih senior. Ketika saya menanyakan kepada pimpinan pesantrennya, justru beliau malah setuju dengan hukuman itu, dengan alasan suatu saat pasti dirasakan manfaatnya. Katanya untuk membentuk kedisiplinan.

Saya tidak habis pikir, di pesantren itu banyak ustadz yang lulusan timur tengah, hafal Al-qur’an, paham ilmu-ilmu agama, tapi memberikan hukuman yang tidak manusiawi. Sayangnya, orang-orang seperti itulah yang sekarang dianggap sebagai orang alim yang harus dicontoh. Saya sendiri lebih setuju dengan hukuman yang bermanfaat bagi siswa itu sendiri. Misalnya hukumannya lari keliling lapangan, push-up, hafalan Al-Qur’an beberapa ayat, atau hafalan hadits. Meskipun sama-sama terpaksa tapi saya rasa hukuman seperti itu lebih baik dibanding kekerasan fisik yang akan membuat siswa trauma. Semoga saja banyak orang yang dianggap alim lebih menyadari perbuatannya. Tidak hanya hubungan dengan Tuhan, tapi juga hubungan dengan sesama manusia dan juga hubungan dengan alam.

Saya memang bukan orang alim. Tapi setidaknya saya sadar kalau saya bukan orang alim. Saya khawatir orang-orang yang merasa dirinya alim dan merasa semua perbuatan yang dilakukannya selama ini sudah benar justru terjebak dan tertipu dengan kealiman yang semu. Bagi saya, orang yang alim adalah orang yang bisa memaknai hidup. Mampu menjaga hubungan baik dengan Tuhan, manusia, dan alam secara seimbang. Kalau belum bisa, setidaknya ia sadar kalau dirinya belum bisa dan terus berusaha untuk memperbaiki. Segala sesuatu dihitung berdasarkan niatnya. Semoga kita semua tidak terjebak pada kealiman yang semu semata.

Dari berbagai sumber….

07 November 2011

DAUN KELOR HANDAL GEMPUR BATU GINJAL

Kelor tidak saja dipercaya meluruhkan pengaruh sihir....tetapi terbukti meluruhkan batu ginjal.
Mengkonsumsi sayur daun kelor sekali sehari dengan cara merebus atau mengolah menjadi sayur bening, setelah sebulan rutin mengkonsumsi sayur daun kelor tersebut benda seperti butiran pasir berwarna putih akan kerap keluar saat buang air kecil.
Rasa nyeri dan pegal di bagian belakang pinggang tidak akan terasa lagi.

Dapat ditambah dengan mengkonsumsi buah-buhan seperti semangka, melon dan timun suri. Buah tersebut dapat membantu memmperbaiki fungsi ginjal dan memperlancar pembuangan kemih.

Jangan lupa perbanyak minum air putih.

Semoga lekas sembuh....

MANGGIS ANDAL HADAPI PENYAKIT JANTUNG

Mengkonsumsi jus kulit manggis dapat menghilangkan penyumbatan pada pembuluh darah jantung.

Minum 40 CC Jus kulit Manggis 3 kali sehari dapat membuat efek bugar.

Cara Membuat Jus Manggis
1. Ambil 1 buah manggis matang
2. Kupas bagian kulit bagian luar yang keras
3. Potong-potong menjadi bagian hingga menjadi menjadi kecil.
4. Masukkan potongan kulit, buah dan biji manggis kedalam blender 150 CC air.
5. Saring jus manggis
6. Endapkan sekitar 5 menit, buang busa di permukaan dan hindari mengkonsumsi endapan.

Semoga lekas sembuh...

Binahong


Binahong adalah tanaman obat dari daratan Tiongkok yang dikenal dengan nama asli Dheng San Chi. Tumbuhan ini telah dikenal memiliki kasiat penyembuhan yang luar biasa dan telah ribuan tahun dikonsumsi oleh bangsa Tiongkok, Korea, Taiwan dll. Di kawasan Asia Tenggara, tumbuhan ini merupakan konsumsi wajib penduduk Vietnam ketika melawan invansi Amerika, namun sayangnya tanaman ini masih asing untuk daerah Indonesia.
Daun Binahong adalah jenis tanaman yang amat berkhasiat untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Beberapa lembar daun ini dikunyah hingga halus atau dimasak dengan segelas air dan diminum beserta ampasnya atau lebih mudah di jus atau diblender. Adapun khasiat dari daun tersebut sebagai berikut :

Batuk/muntah darah : 10 lembar daun diminum setiap hari
Paru-paru/bolong : 10 lembar daun diminum setiap hari
Kencing manis : 11 lembar daun diminum setiap hari
Sesak nafas : 7 lembar daun diminum setiap hari
Borok akut(menahun) : 12 lembar daun diminum setiap hari
Patah tulang : 10-20 lb daun diminum setiap hari
Darah rendah : 8 lembar daun diminum setiap hari
Radang ginjal : 7 lembar daun diminum setiap hari
Gatal-gatal /eksim kulit : 10-15 lb daun diminum setiap hari
Gegar otak ringan/berat : 10 lembar daun diminum setiap hari.
Disentri/buang air besar : 10 lembar daun diminum setiap hari
Ambeyen berdarah : 16 lembar daun diminum setiap hari
Hidung mimisan : 4 lembar daun diminum setiap hari
Habis bedah/operasi : 20 lembar daun diminum setiap hari
Luka bakar : 10 lembar daun diminum setiap hari
Kecelakaan/benda tajam : 10 lembar daun diminum setiap hari
Jerawat : 8 lembar daun diminum setiap hari
Usus bengkak : 3 lembar daun diminum setiap hari
Gusi berdarah : 4 lembar daun diminum setiap hari
Kurang nafsu makan : 5 lembar daun diminum setiap hari
Kelancaran haid : 3 lembar daun diminum setiap hari
Habis bersalin/melahirkan : 7 lembar daun diminum setiap hari
Menjaga stamina tubuh : 1 lembar daun diminum setiap hari
Penghangat badan : 5 lembar daun diminum setiap hari
Lemah syahwat : 3-10 lb daun diminum setiap hari.
Untuk pemakaian luar, daun dan batang ditumbuk halus kemudian dioleskan pada bagian yang sakit. Bahan ini untuk menyembuhkan memar karena terpukul, kena api (panas), rheumatik, pegal linu, nyeri urat, menghaluskan kulit.

13 Juni 2011

KARAKTER BURUNG WALET

  • Perkembangbiakan
    • Burung walet mempunyai fase berkembangbiak(musim kawin) sepanjang tahun. Musim ini ditandai dengan banyaknya kawanan walet yang saling berkejaran dan mengeluarkan suara tertentu untuk menarik hati lawan jenisnya. Musim kawin biasanya terjadi pada musim penghujan, hal ini dikarenakan populasi pakan yang melimpah pada musim penghujan.
    • Normalnya, burung walet mengalami masa kawin dua kali setahun. Selain itu, proses perkawinannya terjadi pada malam hari ketika burung walet telah kembali ke sarangnya.
  • Habitat
    • Walet mempunyai habitat di daerah gelap (dark zone), daerah yang tidak terjangkau paparan sinar matahari dengan suhu yang relatif stabil(24C – 27C).
    • Umumnya, burung walet banyak dijumpai di dalam gua-gua alam yang dikelilingi hutan lebat.
  • Ekolokasi
    • Ini adalah karakter burung walet yang sangat unik. Ekolokasi adalah kemampuan untuk mengeluarkan suara berfrekuensi tertentu (biasanya frekuensi tinggi) secara terputus-putus dan kemudian menangkap kembali pantulan suara tersebut untuk menentukan jarak dan letak sebuah benda. Hal ini memungkinkan walet untuk terbang dimalam hari atau ditempat yang gelap.
Selain untuk menentukan keberadaan sarang walet, burung walet juga menggunakan ekolokasi untuk berkomunikasi seperti memberikan peringatan bahaya kepada burung walet


Sumber : http://waletcentral.blogspot.com

27 Maret 2011

Persyaratan Membangun Gedung Walet

Setelah mendapat lokasi yang tepat, langkah selanjutnya adalah membangun gedung walet. Tentunya bangunan harus disesuaikan dengan kebutuhan walet agar walet mau hinggap, betah, dan berkembang biak di dalamnya.

Sebagaimana yang telah dijelaskan pada artikel sebelumnya, faktor lokasi memegang perananan penting dalam mendirikan gedung walet. Jika lokasi bangunan yang di dirikan merupakan sentra walet, peluang untuk memikat walet akan semakin besar.
Beberapa elemen penting yang mendukung terciptanya habitat walet yang baik sebagai berikut:

1. Suhu

Menurut para konsultan walet, suhu paling ideal di dalam gedung walet berkisar 26 – 29 C. Suhu tersebut dapat tercipta apabila ketebalan dinding, atap, lebar ruangan, dan jumlah ventilasi yang ada tertata dengan baik. Penggunaan termometer sangat diperlukan, sehingga suhu udara dapat dipantau setiap saat.
2. Kelembapan

Kelembapan gedung walet juga harus memiliki kelembapan yang sesuai layaknya gua. Idealnya, kelembapan gedung walet berkisar 75-90%. Untuk mengukur kelembapan ruangan dapat digunakan hygrometer.
3. Pencahayaan

Walet adalah burung yang agak sensitif. Walet relatif memilih sarang yang relatif tersembunyi dan sebisa mungkin menghindari segala bentuk aktivitas manusia. Karena itu, gedung walet yang dibangun harus mampu meniru kondisi tersebut.

masalah dalam budidaya walet

Sarang burung walet adalah komoditas yang sangat berharga, oleh karena itu kemungkinan melakukan wawancara dengan petani atau pengusaha sarang burung walet agak sulit karena mereka tidak ingin memberikan informasi yang bisa membantu orang-orang lain yang ingin membuat gedung atau sudah mempunyai gedung sarang burung walet sehingga menyela penawaran dan permintaan. Disamping itu, infomasi seperti berapa kilogram yang dihasilkan dari sebuah gedung sarang walet adalah infomasi yang sangat sensitif sehingga tidak menutup kemungkinan menarik datangnya pencuri atau perampok gedung sarang burung walet. jadi banyak sekali informasi yang belum terkumpul secara maksimal sehingga masyarakat belum mengetahui teknik budidaya walet secara lengkap.

MENUKAR TELUR

dari sekian banyaknya teknik budidaya walet untuk memperoleh hasil yang maksimal, Salah satu cara yang dipakai oleh petani-petani sarang burung walet untuk meningkatkan hasil dan menjamin kualitas sarang yang dihasilkan adalah dengan menukar telur burung seriti dengan telur burung walet, karena harga sarang burung seriti jauh lebih rendah daripada harga sarang burung walet. Sehingga, sesudah burung walet tersebut menjadi burung dewasa, dia akan kembali ke rumahnya untuk bertelur dan bersarang. Oleh karena itu, rumah pertanian sarang burung walet itu akan menjadi rumah sarang burung walet. Tetapi salah satu kelemahan metode ini adalah tidak semua burung yang menetaskan telur di gedung ini kembali lagi untuk bersarang. Sebagian besar burung tersebut hilang sehingga proses ini memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengisi gedung dengan burung walet.

PENCURI

Pencuri sarang burung walet adalah ancaman utama dalam budidaya sarang burung walet. Oleh sebab itu, gedung-gedung walet yang besar harus memiliki penjaga dan pagar yang tinggi. Namun demikian terkadang pencuri nekat mengikat erat-erat penjaga kemudian mengelas pintu gedung walet sampai terbuka. Atau pencuri bisa juga masuk gedung lewat lubang keluar-masuk burung walet, jadi sebaiknya lubang tersebut tidak dibuat terlalu besar.

Biasanya pencuri sarang burung walet akan mencuri semua sarang di gedung walet, sehingga burung walet menjadi sangat tertekan dan menyebabkan burung walet pergi dari gedung itu untuk mencari lokasi lain yang lebih aman untuk bersarang. Karena itu, ancaman pencurian adalah masalah yang penting karena pencuri bukan hanya mengambil semua sarang-sarang yang berharga, tetapi juga kemungkinan semua burung walet akan pergi dan hilang sehingga pengusaha harus mulai dari nol lagi.

HAMA DI DALAM GEDUNG WALET

Selain pencuri, ada beberapa binatang yang sangat berbahaya bagi koloni burung walet. Serangga seperti kepinding, semut dan kecoa bisa masuk gedung dengan mudah dan memakan sarang burung walet sehingga harga sarangnya turun.

Cara yang sangat ampuh untuk membebaskan gedung walet dari serangga tersebut adalah dengan menggunakan racun bernama kapur ajaib. Racun ini harus ditempatkan di seluruh gedung terutama di tempat serangga bisa masuk gedung seperti lubang ventalasi. Racun tikus juga harus diletakkan di dalam gedung karena tikus sangat suka memakan sarang burung walet, sehingga menyebabkan burung walet menjadi stress dan mencari tempat lain yang lebih aman untuk bersarang. Racun tikus juga efektif untuk tokek karena tokek juga suka memakan sarang burung walet, terutama telur walet. Ini juga membuat burung walet stress dan menyebabkan burung pergi dari gedung.

Salah satu metode lain yang sangat efektif untuk menghentikan tikus dan tokek masuk gedung walet adalah dengan menambahkan pecahan kaca di seluruh lubang keluar-masuk burung walet sehingga hama-hama tersebut tidak bisa masuk. pecahan kaca juga termasuk mencegah Kelelawar dan burung hantu di dalam gedung walet sangat mengganggu kenyamanan burung walet sehingga menyebabkan walet menjadi takut dan kemudian pergi dari gedung itu.

Metode yang sangat efektif untuk menghentikan hama masuk gedung walet adalah dengan membuat kolam di seluruh fundamen. Serangga-serangga, tokek dan tikus tidak suka masuk air sehingga kolam di seluruh gedung akan menghalangi hama tersebut untuk memasuki gedung.

Hama walet adalah faktor yang sangat penting dalam budidaya sarang burung walet dan para pemilik gedung walet harus mengetahui cara-cara mengendalikan hama walet tersebut. Dalam melakukan budidaya sarang burung walet dan membangun gedung sarang burung walet. disamping desain gedung, ketinggian gedung, suhu dan kelembaban, membuat sirip diatap gedung dan lain lain

Sumber : http://awi-club.blogspot.com/

Memulai budidaya walet

Hal pertama dalam menjalani usaha budidaya walet adalah memilih lokasi yang tepat. Dengan memilih lokasi dan kawasan yang memiliki prospek ke depan yang lebih bagus, maka penangkaran walet jangka panjang dapat menjadi lebih aman dan dapat memberikan pendapatan tetap yang berkepanjangan. menentukan Lokasi yang bagus untuk penangkaran walet bukan sekedar dilihat dari populasi burung walet yang besar. *
Populasi banyak tapi miskin dengan koloni burung-burung walet yang muda, akan membuat kita frustrasi dalam memancing walet. hal ini biasanya disebabkan oleh pemanenan sarang yang tidak di barengi dengan regenerasi walet atau biasa disebut dengan istilah panen rampasan.
*Populasi besar tapi di tempat yang kompetitornya banyak juga akan menguras energi, waktu dan modal yang lebih besar dalam mencapai keberhasilan.
*Populasi banyak namun berada di kawasan yang mudah mengalami proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi (pemanasan global atau Global Warming) akan menyebabkan burung-burung walet relatif lebih cepat bermigrasi ke tempat yang lebih sesuai dengan habitatnya.

sarang2

*Kawasan yang memiliki ekosistem yang sesuai dengan habitat walet dan terjaga keseimbangannya adalah hal yang sangat perlu untuk dipertimbangkan. Bahwa dengan extra feeding treatment memang bisa dilakukan untuk kawasan yang mulai menipis sumber pakannya namun merupakan pekerjaan tambahan yang perlu dipikirkan matang-matang. Hal ini bukan perkara mudah karena membutuhkan perhatian dan pekerjaan ekstra yang harus ditekuni.
*Selain itu perlu dipikirkan pula, berapa persen dari jumlah serangga hidup hasil dari serangga ternakan yang bisa dimakan oleh walet dan berapa persen sisanya yang terbuang dan menjadi hama nantinya di lingkungan sekitar rumah walet. Dibutuhkan teknik yang benar-benar tepat dan aman untuk melakukan extra feeding treatment dengan menernak serangga.
*Jika memungkinkan, menghindari daerah "perang suara" adalah pilihan yang lebih baik. Menangkarkan walet di daerah perang suara, harus berbekal banyak pengetahuan tentang ilmu menangkarkan walet terutama hal-hal yang berkaitan dengan suara walet. Tidak cukup hanya mempunyai lagu suara walet yang efektif saja, teknik tata suara pun menjadi modal besar yang harus dimiliki untuk perang strategi dalam perebutan menarik burung-burung walet muda. Dukungan dari tata ruang yang unik serta kestabilan iklim mikro rumah walet juga sangat mempengaruhi keberhasilan merumahkan walet.

Hal-hal tersebut di atas adalah bagian dari langkah-langkah awal yang perlu dipikirkan dan dipertimbangkan, agar dikemudian hari tidak menyulitkan dan menyusahkan kita dalam menangkarkan walet. karena selain modal kita juga akan terkuras tenaga dan waktu hanya untuk sebuah harapan yang belum tentu akan memuaskan apa yang kita inginkan.
Merancang rumah walet.

Bentuk rumah walet dewasa ini memiliki beragam model dan desain disebabkan oleh pengaruh dari teknik-teknik pengelolaan yang makin modern dalam mengembangkan kemajuan budidaya walet. Secara garis besar, pembagian rumah walet berdasarkan antara lain pada:

* Ukuran luas bangunan rumah walet.
* Model polos atau sekat-sekatan.
* Rumah satu tingkat atau lebih.

Elemen pokok yang terdapat dalam rumah walet antara lain terdiri dari:

* Lubang pintu masuk orang.
* Lubang masuk burung (LMB).
* Lubang antar lantai (LAL) atau Void.
* Lubang antar ruang (LAR).
* Lubang inlet dan outlet udara atau Air Ventilation (AV).

Elemen pendukung yang terdapat dalam rumah walet antara lain:

* Sekat dinding untuk membagi ruang per ruang.
* Lagur atau sirip tempat walet membuat sarang.
* Bak penampung air (kolam air) atau mesin pengabut.
* Sound system.
* Sarang imitasi.
* Fan
* Mechanical & Electrical (ME).

Pembagian ruangan-ruangan di dalam rumah walet antara lain:

* Adaptation Room (AR)
* Roving Room (RR).
* Nesting Room (NR).
* Equipments Room (ER).
* Extra feeding production room (EFR).

Pada prinsipnya, rumah walet dibangun dengan tujuan agar walet mau masuk kemudian menginap dan betah untuk tinggal sehingga pada akhirnya membuat sarang seperti yang diharapkan dan dapat berkembag biak. Untuk mewujudkan hal ini dibutuhkan perencanaan awal yang matang. Idealnya adalah menyiapkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) sesuai dengan desain rumah walet yang baik. Bukan sebaliknya, desain rumah walet disesuaikan dengan Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) yang seadanya.

Memaksakan berdirinya sebuah bangunan rumah walet yang seadanya bisa berakibat terjadinya bongkar pasang yang pada akhirnya menjadi suatu pemborosan.
Tidak ada ukuran standar luas bangunan rumah walet maupun model desainnya. Namun meski demikian, prinsip dasar dalam menentukan ukuran luas minimal rumah walet tidak boleh diabaikan. Prinsip dasar ini berdasarkan pada kemudahan-kemudahan yang diperlukan oleh burung walet untuk melakukan manuver terbangnya. Baik secara horizontal maupun kecenderungan terbang secara vertical.

Memberikan kemudahan pada walet untuk melakukan manuver terbangnya bukan berarti harus membuat ruangan selapang-lapangnya. Ruangan yang berukuran relatif besar bisa berakibat burung baru akan sering berpindah-pindah tempat. Walet akan lebih lama menemukan tempat yang cocok untuk membuat sarang. Dan bisa menjadi fragile karena burung akan terpisah-pisah satu sama lain.

Adaptation Room (AR) adalah suatu ruangan yang berfungsi sebagai living adjustment sebelum walet berani melakukan eksplorasi lebih ke dalam dan dapat mencegah walet cepat keluar "tanpa merasa dijebak". Sebagai ruang perantara atau ruang transisi, maka sifatnya adalah optional. Jika memungkinkan, maka boleh dibuat.

Roving Room (RR) adalah ruang yang pertama kali dijelajahi oleh walet setelah melewati LMB. Sebenarnya tidak ada faktor signifikan yang membedakan antara Roving Room dengan Nesting Room, kecuali bila pada RR tersebut tidak diberikan sarana pendukung seperti pada NR. Dan memberikan perlakuan yang berbeda di antara keduanya, menurut pandangan saya itu adalah sebuah kekeliruan. Hal ini bisa dilihat pada contoh bentuk desain rumah walet minimalis, dimana RR dan NR menjadi satu dan tidak memiliki lubang antar lantai (LAL). Apabila terjadi pengembangan luas bangunan rumah walet akibat populasi yang mulai padat, apakah perlakuan terhadap ruangan tersebut akan berubah dan berbeda (karena berubah nama menjadi RR) dengan ruangan yang baru dibangun (NR)?

Lantas kenapa pada rumah walet yang sudah mempunyai ruangan RR dan NR yang terpisah sejak awal tidak diperlakukan hal yang sama di antara keduanya?
Karena kebanyakan orang menganggap bahwa RR adalah tempat numpang lewat walet menuju NR.

Nesting Room (NR) boleh dibilang sebagai tempat tujuan akhir setelah walet melakukan eksplorasi terhadap rumah walet. Oleh sebab inilah, maka NR mendapatkan porsi lebih dalam perlakuannya. Segala cara diupayakan di ruangan ini agar walet mau tinggal dan menginap selamanya serta mau membuat sarang seperti yang diharapkan semua penangkar walet. Di ruangan ini pula segala aplikasi yang diterapkan diamati dengan seksama. Mulai dari pola nesting plank dan bahan material yang dipakainya, suara walet yang dibunyikan, sampai dengan perubahan iklim mikro yang terjadi di dalamnya.
Equipments Room (ER) adalah ruang yang digunakan untuk menyimpan segala peralatan yang berkaitan dengan pengelolaan rumah walet, seperti; peralatan untuk panen sarang walet, sound system, dan alat-alat lainnya agar tidak mudah rusak karena pengaruh kelembaban yang tinggi.

Extra feeding production room (EFR) dipersiapkan bila ada rencana untuk memproduksi sendiri serangga yang diternak sebagai makanan tambahan bila memasuki musim kemarau.

Lubang masuk burung (LMB) adalah termasuk elemen yang terpenting dari rumah walet. Merencanakan ukuran dan posisi peletakan LMB tergantung pada lokasi dan desain rumah walet itu sendiri. Seperti pada lokasi yang bebas dari predator pemangsa walet (seperti burung hantu) bisa dibuat dengan ukuran yang relatif lebih besar.

Untuk mengetahui posisi peletakan LMB yang paling baik, bisa dibuatkan LMB pada tiap-tiap sisi dindingnya lebih dahulu. Setelah mengetahui posisi LMB yang paling efektif dimasuki burung walet, maka lubang-lubang lainnya dapat ditutup kembali.
Apabila terdapat lebih dari satu LMB yang sama-sama efektif, maka perlu disesuaikan kembali desain tata ruangnya agar tidak terjadi "kebocoran". Kebocoran yang dimaksud di sini adalah burung yang masuk dari LMB yang satu, tidak cepat keluar lagi lewat LMB yang lain. Jika penyesuaian desain tata ruang tidak memungkinkan, maka sebaiknya dipilih satu saja LMB yang terbaik.

Lubang antar lantai (LAL) adalah bagian dari salah satu elemen rumah walet yang menghubungkan ruang pada lantai yang satu dengan ruang pada lantai yang lainnya. pada rumah walet bertingkat, ukuran dan posisinya ditentukan oleh ukuran ruangan tersebut dan ketinggian plafondnya.

Dibandingkan dengan LMB, maka LAL mempunyai kelemahan bila dilihat dari sisi kemudahan walet melakukan manuver terbangnya. Tanpa elemen pendukung, maka walet-walet baru yang melakukan eksplorasi di tempat tersebut akan relatif lama beradaptasinya. Penggunaan suara walet dan pemasangan tweeter yang tepat adalah elemen pendukung yang paling tepat untuk menuntun walet-walet baru tersebut menyusuri dan melewati LAL.

Lubang antar ruang (LAR) adalah bagian yang lain dari elemen rumah walet yang menghubungkan ruang yang satu dengan ruang yang lainnya pada satu lantai yang sama. LAR bisa dibuat relatif lebih kecil (baca: sempit) ukurannya daripada LAL karena cara manuver terbangnya yang sama seperti ketika memasuki LMB.

Lubang inlet dan outlet udara atau Air Ventilation (AV) adalah lubang-lubang kecil yang dibuat pada dinding untuk keperluan mengatur keseimbangan kondisi suhu dan kelembaban di dalam rumah walet agar sesuai dengan habitat walet. Fungsi lain dari Lubang ventilasi adalah dapat menciptakan pola aliran udara sedemikian rupa di dalam rumah walet, sehingga dapat membantu mengarahkan burung masuk lebih ke dalam. Oleh karena itu jumlah lubang udara (AV) sangat relatif, tergantung pada kebutuhan yang disesuaikan dengan desain rumah waletnya.

Sekat dinding dibutuhkan pada rumah walet yang berukuran cukup besar sebagai pembatas/pemisah ruangan. Sekat-sekat ini bukan hanya sekedar untuk membagi ruang per ruang, tetapi juga berfungsi untuk menstabilkan suhu dan kelembaban di dalam rumah walet, mencegah terjadinya cross ventilation, mengurangi intensitas cahaya yang masuk, meredam polusi suara dari luar rumah walet, mempermudah burung menghapal tempat sarangnya, dan lain sebagainya.

Lagur atau sirip merupakan sarana tempat walet membuat sarang. Penataan polanya mengikuti tata ruang rumah walet yang ada. Lagur ini bisa dibuat dari beberapa bahan material, seperti; kayu, beton cor, aluminium, dan lain sebagainya. Lebarnya mulai dari 12cm hingga 20cm. Jarak antar lagurnya pun bervariasi, mulai dari 20cm hingga 50cm.
Pola pemasangan nesting plank sangat beragam, namun yang paling umum dipakai peternak walet adalah model kotak-kotak (kotak tahu) dan model garis-garis sejajar. Ada juga pola model piramid terbalik atau model susun anak tangga terbalik.

Apapun bahan material dan bentuk modelnya, nesting plank harus memiliki sifat yang kokoh, kasar permukaannya dan tahan lama. Untuk mempercepat dan mempermudah burung-burung muda belajar membuat sarang untuk pertama kalinya, maka sebaiknya diberikan sarana tambahan pada nesting plank tersebut berupa sarang buatan (imitasi) atau potongan dari styrofoam atau apapun yang dapat menjadi dudukan pondasi awal sarang walet. Bisa juga dibuatkan alur (groove) pada nesting plank tersebut. Treatment pada nesting plank akan menentukan berhasil tidaknya pengembangan populasi di kemudian hari.

Bak penampung air (kolam air) atau mesin pengabut sangat membantu untuk menaikkan kadar air di udara pada rumah walet di kawasan beriklim panas. Kelembaban (RH) yang mencapai kestabilan ideal sangat mempengaruhi walet dalam membuat sarangnya. Terlalu kering atau terlalu lembab akan menyulitkan walet membuat sarang. Selain itu juga akan berakibat menurunkan grade sarang.

Sound system saat ini sudah menjadi jantung dalam budidaya walet. Bahkan boleh dibilang, tanpa ada sound system di rumah walet maka bukanlan sebuah rumah walet. Demikian penting perannya, sehingga elemen pendukung yang satu ini banyak mendapatkan porsi perhatian yang paling besar, sehingga kemajuan perkembangannya dalam teknik dan aplikasinya sangat pesat. Mulai dari yang konvensional sampai yang modern. Mulai dari yang sederhana sampai yang rumit. Maka bila kita berbicara soal sound system dan suara walet, tentunya akan menyita waktu yang sangat panjang dan seolah-olah tidak ada habisnya.

penggunaan sound system dalam dunia perwaletan masih dengan sistem suara mono. Maksudnya, lagu suara walet yang digunakan untuk suara panggil (suara luar) sama jenis lagu suaranya dengan suara untuk di dalam rumah walet (suara inap). Kemudian maju setahap lebih maju, yaitu lagu suara walet untuk memanggil walet berbeda dengan lagu suara walet untuk membuat walet mau menginap. Perkembangan berikutnya adalah, lagu suara panggil memakai dua lagu suara walet yang berbeda, begitu juga untuk suara inap memakai sedikitnya dua macam lagu suara walet. Dan belakangan ini, teknik tata suara walet sudah memanfaatkan teknik surround. Aplikasi teknik surround dalam dunia perwaletan berbeda dengan aplikasi teknik surround seperti dalam home theater. Dalam dunia walet, tidak dibatasi oleh sistem 5.1 atau 7.1, tetapi bisa mencapai belasan bahkan puluhan tweeter. Tergantung kesanggupan sang composer dalam membuat lagunya. Hal ini memang masih baru dan belum lazim diterapkan dalam dunia budidaya walet.
Dibandingkan dengan sistem tata suara walet yang sederhana, tentu saja sistem tata suara walet dengan menggunakan teknologi surround akan memiliki selisih yang jauh dalam hal besarnya biaya. Tingkat kesulitan dalam pembuatannya pun juga jauh lebih rumit. Sebandingkah efektifitas yang dihasilkannya? Hal ini pun belum pernah dipublikasikan. Bagi penangkar walet yang merasa "sudah puas" dengan apa yang ada, tentu teknik tata suara walet seperti ini tidak akan diminati.

sumber : http://awi-club.blogspot.com/